Penyebab Gempa di Pasbar Merupakan Patahan Baru, Disebut Segmen Talamau

Berita Pasaman Barat - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BMKG pusat gempa bukan dari patahan Angkola atau Sianok. segmen Talamau.

Ilustrasi gempa. [foto: canva.com]

Berita Pasaman Barat - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: BMKG menyebutkan pusat gempa yang terjadi di Pasbar ternyata bukan dari patahan Angkola atau Sianok. Segmen gempa sementara disebut segmen Talamau.

Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pusat gempa yang terjadi di Pasaman Barat (Pasbar) ternyata bukan dari patahan Angkola atau Sianok sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial BMKG Rahmat Triyono mengatakan, informasi ini berdasarkan temuan BMKG usai survei lapangan BMKG beberapa hari usai gempa.

Untuk sementara segmen baru ini terang Rahmat, dikasih nama segmen Talamau.

"Berdasarkan catatan sebaran gempa susulan menunjukkan di luar dua segmen tersebut, segmen gempa sementara kita sebut segmen Talamau," katanya saat jumpa pers di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Selasa (1/3/2022).

Rahmat menambahkan, pihaknya akan mendalami jejak yang terdata tersebut. Pihaknya ingin memastikan apakah patahan kali ini kelurusan dari segmen Sianok atau tidak.

"Apa baru terbentuk, atau sudah ada, juga baru kita ketahui. Tentu harus ada bukti lain dikumpulkan untuk memastikan itu," bebernya.

"Kalau ini ada hubungannya dengan Sianok, kita harus dalami lagi, yang pasti patahan ini menyebar episenternya sekitar Talamau makanya sementara kita sebut sesar atau segmen Talamau," katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan, lokasi gempa di Pasaman Barat ini merupakan patahan yang hampir dilupakan.

Hal tersebut diketahui dari data yang terekam sejak hari pertama gempa bumi terjadi, BMKG menemukan ada patahan yang selama ini belum teridentifikasi, yakni patahan baru.

"Karena belum ada data seismik di situ, belum tercatat data-data seismik yang selama ini tidak diperhitungkan. Bahkan zona ini relatif aman, justru itu menjadi pusat gempa," kata dia.

Namun untuk saat ini pihaknya menilai lokasi gempa sudah cukup aman karena kekuatan gempa semakin lemah. Masyarakat diminta tidak cemas lagi.

Baca juga: Ahli Geologi Sebut Gempa di Pasbar Bisa Picu Gunung Api Talamau Kembali Aktif

Dwikorita Karnawati melanjutkan, gempa bumi yang terjadi pada Jumat (25/2/2022) pagi lalu mengupdate kekuatan gempa yang semula magnitudo 6,2 menjadi magnitudo 6,1.

Dapatkan update berita Pasaman Barat – berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Praktisi keinsinyuran nasional, Ulul Azmi, berpandangan kondisi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai mengalami stagnasi dalam pertumbuhan ekonomi
Praktisi Keinsinyuran: Kepemimpinan di Sumbar Perlu Akselerasi Pembangunan dan Inovasi
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Susunan Kloter Jemaah Haji Embarkasi Padang
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Embarkasi Padang Berangkatkan 6.294 Jemaah Haji Naik Lion Air, 4.613 Orang dari Sumbar
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kecelakaan Beruntun di Silaing Bawah, Truk Tabrak 4 Mobil dan 3 Sepeda Motor
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Kakak-Adik di Solok Berebut Rumah Berujung Dibakar, 2 Balita Nyaris Jadi Korban
Pesantren Taruna Rabbani di Solok Temukan Kloning Gas, 100 Persen Organik
Pesantren Taruna Rabbani di Solok Temukan Kloning Gas, 100 Persen Organik