Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Pemerintah Diminta Tingkatkan Kesiagaan Pasca Gempa M6,7 di Zona Megathrust Mentawai.
Langgam.id - Ahli Geologi Sumatra Barat Ade Edwar meminta pemerintah serius menanggapi aktivitas pergerakan lempeng megathrust di zona Subduksi Mentawai Siberut pasca gempa bermagnitudo 6,7 yang berpusat di Kabupaten Nias Selatan.
"Pemerintah harus siap siaga. Gempa tersebut terjadi di zona megathrust Mentawai-Siberut yang berpotensi melepaskan gempa M8,9 disusul gelombang tsunami," kata Ade Edwar.
Ade menjelaskan, gempa M6,7 mengindikasikan ada aktivitas lempeng di zona megathrust. Gempa yang terjadi Senin (14/3/2022) pagi itu, katanya, masih di pinggiran megathrust segmen Siberut.
"Belum ke pusat energinya betul. Di pusat energi ini diprediksi bisa melepaskan gempa bermagnitudo 8,9 dan tsunami di pesisir barat Sumatra," katanya.
Menurutnya kesiapsiagaan pesisir Sumbar perlu ditingkatkan lagi. Kendati secara infrastruktur, mitigasi tsunami di Sumbar lebih baik dari pada provinsi lain, seperti Bengkulu dan Banten, Ade mengingatkan, pemerintah tak boleh mengendorkan mitigasi dan upaya edukasi kebencanaan kepada masyarakat.
Kapan waktu terjadinya gempa M8,9 di zona megathrust Mentawai, kata Ade, memang tidak dapat diprediksi. Namun, bila mengacu pada gempa Aceh 2004, dua tahun sebelumnya sempat diawali dengan adanya gempa pendahuluan.
"Dengan adanya gempa M6,9 tadi pagi, ini menjadi peringatan dini kepada kita semua," tuturnya.
Diketahui, gempa kembali mengguncang sebagian daerah di Sumbar Senin pagi sekitar pukul 4.38 WIB. Gempa berkekuatan 6,7 mgnitudo itu berpusat di Kepulauan Batu Kabupaten Nias Selatan.
Data BMKG, gempa dirasakan di Siberut, Padang, Nias Selatan, Gunung Sitoli dengan IV MMI. Selain itu di Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tua Pejat, Pariaman dengan III MMI..
Baca juga: 10 Fakta tentang Gempa M6,7 yang Guncang Sumbar dan Sumut Subuh Ini
Gempa juga dirasakan di Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok II MMI.
—