Langgam.id - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Pol Teddy Minahasa Putra tidak main-main dalam pemberantasan praktik perjudian di Sumbar. Peringatan keras juga dilayangkan kepada anggotanya yang mencoba menjadi bekingan.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan, pemberantasan praktik perjudian terus dilakukan karena telah meresahkan. Atensi bagi seluruh jajaran kepolisian agar melakukan penindakan.
"Bapak Kapolda semakin atensi. Akan membawa resiko juga kepada aparat kepolisian yang bermain perjudian. Baik (jadi) bekingan, sebagai pemasang, atau tutup mata karena tidak bertindak sama sekali," ujar Dwi, Selasa (16/8/2022).
Dwi meminta, jika masyarakat menemukan adanya anggota kepolisian berusaha membekingi praktik perjudian segera dilaporkan. Polda Sumbar akan segera bertindak. "Begitupun untuk memberikan informasi kepada kami, mana kala di sekitar (masyarakat) masih bermain judi," ungkapnya.
Pemberantasan praktik perjudian ini, kata Dwi, akan terus dilakukan pihak kepolisian hingga Sumbar dinyatakan bebas dari segala perjudian. Sebab, perjudian sangat bertentangan dengan agama Islam dan falsafah adat Minangkabau.
"Terus dilakukan sampai Sumbar benar-benar tidak ada aktivitas perjudian. Kegiatan perjudian banyak menyengsarakan masyarakat ekonomi lemah. Dimana mereka tidak tahu bahwa perjudian itu tidak bisa berbuat kaya. Justru, setiap perjudian itu akan membuat kaya bandar saja," ucapnya.
Selama 15 hari terhitung sejak 1 Agustus 2022, pengungkapan praktik perjudian dilakukan jajaran Polda Sumbar sebanyak 124 kasus. Sementara 230 orang terduga tersangka berhasil diamankan.
Praktik perjudian yang berhasil diungkap merupakan judi konvensional, salah satunya Toto gelap atau togel. Tak hanya itu, perjudian jenis online juga mendominasi.
Baca juga: 15 Hari Operasi Pengungkapan Kasus Judi di Sumbar, 230 Orang Ditangkap Polisi
Dwi tak menampik bahwa dari kasus yang terungkap belum ada yang merupakan bandar judi besar. Namun dari pengungkapan kasus awal ini setidaknya akan terus dikembangkan hingga menyasar bandar. "Pasti ada bandarnya, tapi saat ini belum menyentuh bandarnya. Masih kami dalami dan kembangkan," kata Dwi.
—