Cerita Rachmat, Alumni Unbrah Lulusan Terbaik Akmil 2019

Cerita Rachmat, Alumni Unbrah Lulusan Terbaik Akmil 2019

Rektor Unbrah, Musliar Kasim saat menghadiri Rachmat dilantik sebagai prajurit karier TNI Khusus Bidang Kesehatan bersama tujuh alumni Unbrah lainnya. (ist)

Langgam.id - Seorang alumni Universitas Baiturahmah (Unbrah) Padang, dokter Rachmat Fajar, berhasil menjadi lulusan terbaik Matra TNI Angkatan Laut, Sekolah Prajurit Perwira Karier (SEPA PK TNI) 2019.

Rachmat dilantik sebagai prajurit karier TNI Khusus Bidang Kesehatan bersama tujuh alumni Unbrah lainnya, yang terdiri atas lima orang lulusan profesi dokter, satu dokter gigi, dan satu AMD radiologi di Akademi Militer TNI Magelang, Jumat (15/11/2019).

Dirinya menjadi lulusan terbaik untuk Matra TNI AL yang berjumlah 50 orang, atau nomor empat secara keseluruhan untuk tiga Matra yakni TNI AD, AL dan AU. Dia telah menimba ilmu sejak Mei 2019 dan telah dididik selama sekitar 6 bulan.

Dia dilantik bersama 6 rekannya sama-sama alumni Unbrah yakni, dr. Ridho Widodo Matra AD,  dr. M. Rezky Zanuar Matra AD, Febri Wardani, A.Md., Rad Matra AD, Drg. Yodi Oktobiano Matra AL, dr. Muhammad Fadhilah Matra AU, dan dr. Arif Budiman Matra AD.

Rachmat Fajar memgatakan masuk SEPA PK TNI setelah menyelesaikan internship di Batusangkar. Sedangkan menamatkan profesi dokter pada 2017 dan lulus S.Ked pada 2015.

Saat sela-sela kegiatan internship dirinya sudah mulai mempersiapkan diri mendaftar dengan berolahraga setiap hari. Kemudian dirinya mendaftar sekitar bulan Januari dan lulus. Selanjutnya mengikuti pendidikan sekira bulan Mei 2019.

"Saya sudah ada keinginan sebelumnya masuk militer, jadi saya searching dan cari informasi, sekitar Oktober saya sudah mulai persiapan dan berolahraga," katanya kepada langgam.id, Selasa (19/11/2019).
kan.

Awalnya orang tuanya tidak setuju dia memilih dunia militer. Walaupun seorang dokter pasti akan tetap ikut dalam penugasan militer. Dirinya juga merupakan orang pertama dalam keluarga yang masuk militer. Namum akhirnya orang tua mengizinkannya di militer.

Menurutnya, tidak ada kiat khusus selama menjadi siswa hingga menjadi yang terbaik. Dirinya hanya mengikuti semua proses peraturan dipatuhi, disipilin dan mendengarkan arahan dari pelatih.

"Saya pikir menjadi terbaik hanya bonus saja, mungkin karena doa dari orang tua dan keluarga saya, saya syukuri itu," katanya.

Sejak awal kuliah di Unbrah, dia mengaku sudah tertarik di dunia militer karena melihat senior-seniornya. Dia pun berencana mendaftar usai menjadi dokter pada tahun 2017. Namun ia mengurungkan niat karena tidak mendapat restu sang ibu dan baru mendaftar tahun 2018.

Selesai pelantikan, mahasiswa yang masuk Fakultas Kedokteran Unbrah pada 2011 itu, mengikuti pendidikan kecabangan selama 7 bulan di Surabaya khusus Angkatan Laut.

Sementara rekan lainnya dari Matra AD dan AU melaksanakan pendidikan di Yogjakarta dan Jakarta. Setelah itu, semua perwira prajurit ditempatkan di berbagai lokasi.

Bagi Rahcmat, capaian ini diharapkan menjadi kebanggaan bagi orang tuanya sekaligus kebanggaan bagi dirinya karena ikut serta dalam pengembangan dunia kesehatan di lingkungan keamanan negara.

"Saya ingin bisa lebih baik lagi. Ilmu saya di kedokteran bisa diterapkan di TNI, dan saya bisa meningkatkan keilmuan saya," harapnya.

Rachmat awalnya berpikir tidak akan ada perwakilan kampus yang datang. Namun, ternyata Rektor Unbrah, Musliar Kasim yang langsung datang menghadiri acara kelulusannya.

Dia juga berpesan agar mahasiswa Unbrah tetap semangat meraih berprestasi. Jika berminat di militer, maka persiapkan fisik dan pengetahuan tentang militer. Ia meminta jangan minder saat menjadi lulusan kampus swasta.

"Jangan minder dengan lulusan universitas negeri. Kita sama, yang membedakan kita cuma swasta dan negeri, tetap optimis intinya, kita mampu bersaing di lapangan," katanya.

Rachmat Fajri merupakan prajurit Kelahiran Payakumbuh 12 September 1992. Dia anak dari pasangan almarhum Mawardi dan Hajjah Namli. Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. seorang pedagang, sedangkan ayahnya meninggal tahun 2015.

"Keluarga sangat gembira, sangat mendukung, dulu awalnya ada yang meragukan, karena di militer dianggapnya berbahaya," katanya.

Rektor Unbrah Musliar Kasim lewat halaman resmi Unbrah menyatakan bangga atas capaian prestasi alumni kampusnya. Dirinya langsung menghadiri acara pelantikan di Magelang, ini menandakan lulusan Unbrah tetap berkompeten meski dalam dunia militer.

"Sebagai mahasiswa kampus swasta keberhasilan ini tentu menjadi prestasi karena Rachmat, dan kawan-kawan mampu menyisihkan banyak lulusan dari kampus negeri," katanya, Jumat (15/11/2019).

Dia berharap capaian itu dapat diikuti lulusan Unbrah lainnya, tidak hanya dalam dunia militer namun bidang lainnya. Khususnya dalam pengembangan dunia kesehatan. (Rahmadi/RC)

Baca Juga

Universitas Negeri Padang (UNP) sudah membuka dan menerima mahasiswa baru pada delapan program studi (prodi) baik di jenjang di S1 (sarjana)
8 Program Studi Baru UNP Sudah Terima Mahasiswa pada 2024
Tradisi Malamang di Pariaman
Tradisi Mauluik di Pariaman: Memperkuat Nilai Agama dan Sosial
Cegah Kekerasan Seksual, Tim PKM-RSH UNP Kenalkan Penggunaan Aplikasi SAM Kids di 2 Sekolah
Cegah Kekerasan Seksual, Tim PKM-RSH UNP Kenalkan Penggunaan Aplikasi SAM Kids di 2 Sekolah
eorang mahasiswi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Imam Bonjol Padang, ditemukan di kosannya dalam kondisi meninggal dunia
Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang Ditemukan Meninggal di Kosan
Fenomena 'Job-Education Mismatch' pada Lulusan Magister: Pandangan Mendikbud
Fenomena 'Job-Education Mismatch' pada Lulusan Magister: Pandangan Mendikbud
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness
Content Creator For Business : Strategi Efektif Membangun Brand Awareness