Langgam.id - Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) mencatat telah melakukan penutupan 272 jalur perlintasan ilegal sepanjang tahun 2019-2021. Mayoritas yang ditutup berada pada jalur antara Padang-Pariaman.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumbar Suranto mengatakan, pihaknya sudah memiliki sejumlah program untuk peningkatan keselamatan khususnya di perlintasan sebidang maupun akses rumah atau ruko ke jalur kereta api.
"Antara lain kami telah dan sedang membangun pintu perlintasan. Dalam waktu dekat akan membangun 12 hingga 25 pintu perlintasan lagi. Kemarin yg sudah dibangun ada 13 pintu perlintasan," katanya Senin (18/10/2021).
Dia menjelaskan, dari 2019 hingga 2021 sudah 272 perlintasan atau akses rumah dan ruko yang ditutup.
Namun permasalahan timbul karena masyarakat membuka lagi tidak jauh dari lokasi yang sudah ditutup. Rencananya jalur yang dibuka itu bakal ditutup lagi.
"Demi keselamatan jalur itu harus ditutup, ini memerlukan pemahaman dari masyarakat. Mayoritas berada di jalur Padang-Pariaman," katanya.
Lakukan Identifikasi
Terkait berapa lagi akan ditutup, pihaknya masih melakukan identifikasi. Pihaknya mengidentifikasi mana saja yang akan dibangun palang pintu, mana yang akan dibangun EWS, dan mana yang akan ditutup.
"Kita masih menunggu rekomendasi titik-titik tersebut. Targetnya kita bisa selesaikan sampai akhir tahun 2022," ujarnya.
Selain itu terang Suranto, kebijakan lain yaitu pihaknya akan membangun beberapa titik early warning system (EWS) di perlintasan-perlintasan kecil yang tidak dilengkapi palang pintu.
Kemudian membuat pagar dari rel di beberapa titik yang hilang dan dijadikan akses oleh masyarakat rumah dan ruko.
"Kita juga menutup dan menyediakan akses ke perlintasan terdekat dan terus melakukan sosialiasi ke tengah masyarakat demi keselamatan," katanya.
Selanjutnya kata Suranto, pihaknya juga membangun jembatan penyeberangan orang di stasiun Pariaman dan di lokasi lain yang lahannya ada.
Baca juga: Mati Mesin, Mobil Berisi Satu Keluarga Dihantam Kereta Api di Padang
Rencana lainnya juga akan membangun overpass, namun terkendala dengan lahan seperti di perlintasan BIM yang menuju Pariaman dan di Pasar Usang.
"Kendalanya ada pada lahan yang di BIM dan juga yang di Pasar Usang. Lahan yang dibutuhkan adalah lahan untuk putar arah di bawah overpass dan akses ke hunian," katanya.
Sebelumnya diketahui, satu unit mobil berisi satu keluarga ringsek akibat dihantam kereta api.
Kecelakaan dengan kereta api terjadi di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar, Sabtu (16/10/2021) siang. Suranto mengimbau agar masyarakat selalu waspada saat menyebrangi rel kereta api.
"Kita minta kepada masyarakat, jika akan melintasi jalur kereta hendaknya berhenti terlebih dahulu, tengok kiri dan kanan, pastikan aman lalu baru jalan," katanya.