Warga Limapuluh Kota Minta Tol Dialihkan, Gubernur: Kita Pertimbangkan

Perbaikan Perda AKB

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (Fath/langgam.id)

Langgam.id – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akan mempertimbangkan permintaan warga empat nagari di Kabupaten Limapuluh Kota agar memindahkan jalan tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru yang melewati wilayah tersebut. Menurutnya, pembangunan tol di Limapuluh Kota belum berjalan dan hal itu tidak masalah.

“Kalau memang warga minta, kita pertimbangkan, tidak masalah, penetapan lokasi (penlok) juga belum ada,” katanya di Kanto Gubernur, Senin (5/10/2020).

Ia mengatakan penlok saat ini masih dari titik 0 sampai 30 kilometer. Jadi belum sampai ke wilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Menurutnya jika dipindahkan ke arah gunung juga tidak masalah.

“Jadi masih bisa dipertimbangkan, mau kita taruh ke gunung juga tidak ada masalah, aspirasi kan perlu dipertimbangkan daripada nanti jadi masalah,” ujarnya.

Baca juga: Minta Jalur Tol Dialihkan, Warga Limapuluh Kota Beri Alternatif kepada Pemerintah

Menurutnya masih banyak lahan yang bisa dipakai untuk memindahkan lokasi jalan tol. Pemindahan lokasi juga pernah dilakukan di daerah Padang Pariaman yang memindahkan penlok ke arah lahan yang tidak produktif.

Ia mendukung jika lahan tol dipindahkan ke lahan yang tidak produktif. Lahan tersebut bisa dipindahkan asalkan sebelum ditetapkan penlok.

“Bagus, justru saya dukung itu, lahan masih banyak, kalau lahan produktif kasihan kita, penghasilannya jadi hilang, aman itu, yang penting sebelum ditetapkan penlok,” katanya.

Sebelummya puluhan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (2/10/2020). Mereka menyampaikan aspirasi agar pemerintah memindahkan jalur tol di wilayahnya karena berada di wilayah produktif dan pemukiman penduduk.

Mereka melakukan rapat dengar pendapat yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi. Masyarakat tersebut merupakan perwakilan dari 4 nagari di Limapuluh Kota yang daerahnya terkena proyek jalan Tol Trans Sumatera ruas Padang-Pekanbaru.

Masyarakat yang menolak pembangunan jalan tol di wilayahnya berasal dari Nagari Lubuk Batingkok, Nagari Gurun yang berada di Kecamatan Harau. Kemudian masyarakat yang berasal dari Nagari Taeh Baruah dan Nagari Koto Baru Simalanggang yang berada di Kecamatan Payakumbuh.

Lokasi warga tersebut merupakan bagian dari proyek tol Seksi IV. Jalan tol Padang-Pekanbaru mempunyai panjang total 254 kilometer dan terbagi menjadi enam seksi, yaitu Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, Seksi II Bukittinggi-Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru. (Rahmadi/ABW)

Baca Juga

Jalan nasional Lembah Anai kembali putus setelah diterjang arus banjir pada Jumat pagi 27 November 2025.
Andre Rosiade: Insya Allah Lembah Anai Bisa Dilalui Sepeda Motor 7 Desember
Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Bocoran dari pihak penyelenggara Student Literasi Camp (SLC) 2024, akan digelar selama 4 hari, 17-20 Mei 2024. Selama itu, peserta akan
Mausim Akhir November
Total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar mencapai Rp1 triliun lebih. Hal itu diketahui dari data yang
BPBD Evakuasi 16 Jenazah Korban Galodo Silaing Jembatan Kembar
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Proses evakuasi korban galodo di kawasan jembatan kembar, Silaing Bawah, Padang Panjang, Sabtu (29/11/2025). BPBD
Galodo Jembatan Kembar Silaing, Tiga Jenazah Korban Berhasil Dievakuasi