Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Di balik hadirnya perusahaan otobus Palala ternyata ada seorang anak muda yang bernama Egi Syafride.
Langgam.id - Perusahaan otobus Palala belakang menjadi perbincangan, khususnya bagi pecinta tranportasi darat antar pulau Sumatra-Jawa.
Bahkan perusahaan satu ini telah merilis lima unit busnya buatan Karoseri Laksana Legacy SR2 Single Glass Panorama.
Ini menjadi salah satu model terbaru yang belum pernah ada dalam dunia tranportasi darat trayek Sumbar-Jakarta.
Bus Palala di bawah naungan PT Putra Transindo Mulya itu diketahui mengunakan sasis Mercedes-Benz 1526.
Siapa disangka di balik hadirnya perusahaan otobus Palala ternyata ada seorang anak muda yang bernama Egi Syafride.
Putra asli Solok ini menceritakan sedikit awal mula hadirnya bus Palala dalam video di kanal YouTube @Laksanabus.
Egi mengaku dirinya merupakan Direktur Utama PT Putra Transindo Mulya. Dalam video itu, ia mengungkapkan bahwa perusahaan yang dipimpinnya berdomisili di Solok.
"Saya juga putra daerah Solok juga," kata Egi seperti dilihat langgam.id dalam video di kanal YouTube @Laksanabus, Kamis (3/2/2022).
Egi menyebutkan perjalanannya terjun ke dunia moda transportasi darat cukup panjang. Dulunya, ia hanya seorang pengusaha yang bergelut di dunia perdagangan yang telah dimulai sejak kuliah.
"Dari pertama step by step saya berawal dari bisnisman lebih banyak mengarah ke perdagangan. Dagang kecil kecilan. Lebih mengarah ke perdagangan aksesoris," ujarnya.
"Nah di sini, alhamdulilah saya diberikan rezeki kesempatan yang mencukupi saya untuk ekspansi ke dunia transportasi," sambung Egi.
Egi tak menampik dirinya tak bisa lepas dari kecintaannya terhadap bus dan bisa dikatakan termasuk seorang bus mania. Sebab, sejak kecil ia sudah bergaul di dunia transportasi, apalagi dengan bus antar pulau Sumatra-Jawa.
"Saya sudah cukup bergaul di terminal. Dulu kakek saya sendiri seorang perwakilan bus di terminal di kota saya (Solok). Jadi saya selalu dibawa main ke sana, saya selalu lihat dari kecil sampai dewasa (bus)," jelasnya.
Sebelum terjun ke bus antar kota antar provinsi, Egi sempat berpikir terjun ke dunia pariwisata. Namun dirinya tak begitu mendapat dukungan dan tidak menemukan tim untuk membangun itu semua.
"Saya lebih ke depan ke yang lain, karena pengalaman kita berbeda-beda. Dan saya lebih butuh orang-orang yang lebih paham transportasi," tuturnya.
Percayakan Karoseri Laksana
Setelah menemukan tim yang sejiwa, Egi kemudian bergerilya melihat karoseri yang ada. Namun akhirnya timnya mempercayakan Karoseri Laksana dalam pembuatan bus.
Untuk sementara, total bus Palala baru sebanyak lima unit. Egi meminta doa dan dukungan agar Palala terus berkembang dan menambah armadanya.
"Kami ingin tampil beda, sehingga memilih (tipe) single glass," kata dia.
Dalam untuk memberikan kenyamanan penumpang, bus Palala sangat mengutamakan pelayanan dan fasilitas di dalam kabin bus. Ini salah satu cara untuk memikat hati konsumen.
"Cara market bisa dekat hadir ke kita, kita bisa mencukupi fasilitas penumpang berada di bus kami,"
Interior bagian dalam bus Palala ini terkesan sangat mewah. Di bagian sopir dan kru, tampak dasbor bus sangat bagus.
Persis di dekat setir sopir terdapat LCD monitor untuk memantau CCTV di beberapa bagian, di antaranya 2 kamera di ruang kemudi, satu di minibar dan di kabin penumpang.
Beranjak di bagian lain, antara ruang kemudi dan penumpang disekat. Bus Palala memiliki kursi sebanyak 30 seat dengan konfigurasi seat 2+2 yang dilengkapi leg rest hingga fasilitas dispenser.
Pada kabin penumpang, setiap kursi disediakan selimut atau bed cover sekaligus bantal yang empuk.
Tak hanya itu, di setiap bangku disediakan AVOD (Audio Video On Demand), USB charger, serta dua unit televisi di setiap kursi. Tentunya penumpang dapat menikmati perjalanan dengan menonton atau pun mendengar lagu.
"(AVOD) hadi fungsinya ini, biar tidak menggangu penumpang lain. Kadang ada lagu yang kita putar tidak disukai penumpang lain," ujarnya.
Di bagian belakang bus terdapat fasilitas minibar untuk sekadar penumpang mau menikmati kopi dan sebagai smoking area. Tidak lupa juga tersedia fasilitas toilet.
Baca juga: Segera Jajal Rute Sumbar-Jakarta. Berikut 5 Foto Bus Baru PO Palala
Di bagian depan juga terdapat dispenser. Ini disediakan untuk kebutuhan air, lantaran tidak semua penumpang suka kopi. Dispenser ini bisa dimanfaatkan untuk digunakan buat susu atau pun teh.
Tahap awal, bus Palala start trayek dari Payakumbuh. Untuk harga tiket, perusahaan otobus Palala mematok sebesar Rp575 ribu. Untuk sementara waktu, pool Palala berada di Kota Bukittinggi.
—