Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Ketua FKPT Sumbar Zaim Rais memberi tanggapan soal temuan Mabes Polri bahwa ada lebih dari seribu orang terkait jaringan teroris NII di Sumbar.
Langgam.id - Pengamat teroris yang juga mantan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatra Barat (Sumbar) Zaim Rais memberi tanggapan soal temuan Mabes Polri bahwa ada lebih dari seribu orang terkait jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar.
Zaim Rais mengaku kaget dengan pengungkapan Mabes Polri itu. Sebab sejauh yang dia amati, gerakan ini sudah sangat lama yaitu sejak awal kemerdekaan Indonesia yang dipimpin oleh Kartosuwiryo. Lalu tiba-tiba diekpose saat ini banyak anak muda di Sumbar terlibat NII.
"Pertanyaan saya itu dan saya kira pertanyaan kita semua NII yang mana?" katanya, Sabtu (16/4/2022).
Dosen UIN Imam Bonjol Padang itu menyebut memang tidak menampik adanya orang-orang di Sumbar yang terlibat dewasa ini dengan kegiatan radikalisme. Namun yang spesifik terlibat NII, tentu hal ini menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat.
Maka, Polri seharusnya menurut dia, selain memberikan statemen juga dapat mengemukakan data pendukung.
Hal itu yang perlu dituntut, karena kalau hanya statemen saja maka itu dapat menimbulkan fitnah terutama di masyarakat Sumbar.
"Kalau diberikan data pendukung, misalnya yang terlibat itu dimana, dan ini buktinya mereka, maka secara empirik dikemukakan maka saya kira kalau benar adanya kita bisa terima, tetapi ini kan hanya statemen belaka sayangnya," katanya.
Dia mengaku juga sering berkeliling di Sumbar namun tidak pernah mendengar adanya kegiatan seperti yang dituduhkan.
Memang tidak menampik dengan kemajuan teknologi orang-orang bisa saja terhubung, tetapi sampai mengatakan ada sebanyak lebih dari seribu orang tentu itu sangat mengagetkan.
"Kaget kita, maka saya termasuk yang meminta kepada Polri tolong kemukakan data pendukung supaya tidak timbul fitnah, saya kira itu yang penting dan mendesak dilakukan oleh Polri," ujarnya.
Dia juga melihat pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten kota di Sumbar cenderung diam dengan statemen Mabes Polri itu.
Padahal ini tidak seharusnya didiamkan, dan harusnya ada respon dan sikap resmi dari pemerintah seperti gubernur dan bupati wali kota.
"Mereka tidak proaktif memberikan respon, harus ada respon resmi dan sikap resmi dari pemerintah daerah, saya yakin Polri tentu tidak mungkin asal bicara tetapi kita menunggu data pendukungnya mana," katanya.
Menurut dia hal ini sangat berdampak kepada masyarakat Sumbar, sebab kalau menjadi fitnah maka bisa menyebabkan sikap anti kepada instansi kepolisian.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Mabes Polri menyebut, anggota jaringan teroris Negara Islam Indonesia atau NII di Sumbar mencapai 1.125 orang.
"Jaringan NII sudah berkembang masif di Indonesia. Di antaranya di Jakarta. Jawa Barat, Bali, Maluku dan Sumatra Barat,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers Senin (11/4/2022).
Khusus di Sumbar, kata Ramadhan, sesuai keterangan para tersangka yang telah berhasil diamankan, NII sudah berada pada tingkatan atau cabang.
Baca juga: Soal Jaringan Teroris NII, Ketua DPRD Sumbar: Kepala Daerah Harus Klarifikasi, Jangan Didiamkan Saja
Anggota mencapai 1.125 anggota di Sumbar. 400 orang di antaranya merupakan personal aktif dan selebihnya non aktif, sudah dibaiat, namun belum aktif dalam kegiatan NII.
—