Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) Supardi meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas hebohnya pemberitaan renovasi rumah dinas yang menelan biaya hingga Rp5,6 miliar.
"Kepada warga Sumbar, saya Supardi, atas nama pribadi dan pimpinan DPRD meminta maaf dengan sebenarnya dan setulusnya atas kondisi yang terjadi, karena ini menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat," kata Supardi di rumah dinasnya di Padang, Sabtu (21/8/2021).
Dia berharap, penjelasan darinya bisa menyelesaikan semua pertanyaan yang muncul akibat hebohnya pemberitaan ini.
Menurutnya, sejak dihuninya sejak 2019, belum sekalipun rumah dinas kediamannya direnovasi. Rumah masih peninggalan seperti saat bersama ketua sebelumnya.
Selain meminta maaf, ia juga menjelaskan bahwa pembangunan renovasi di komplek rumah dinas bukanlah kediaman dirinya pribadi bersama keluarga.
Namun terangnya, itu adalah ruangan publik yang digunakan untuk pertemuan dengan tamu yang terdiri dari berbagai masyarakat dari daerah-daerah di Sumbar.
Ruang publik yang dimaksud terdiri dari dua lantai yang di dalamnya ada ruangan rapat dan di atasnya kamar tamu.
Baca juga: Rehab Rumah Dinas di Tengah Pandemi, PMM: Ketua DPRD Sumbar Harus Mengundurkan Diri
Sementara di lantai paling atas direncanakan untuk shelter karena Sumbar membutuhkan itu sebagai wilayah rawan bencana.
"Jadi sebenarnya pembangunan itu bukanlah renovasi, tetapi pembangunan gedung baru karena gedung lama rusak dan tidak layak. Hanya saja nomenklaturnya adalah renovasi rumah dinas," ungkap Supardi.
Selama ini terang Supardi, banyak tamu yang datang hanya menginap di musala atau diinapkan di penginapan sekitar dengan biaya sendiri.
Sebab selama ini, Supardi tidak hanya bekerja di kantor DPRD, tetapi juga menerima tamu dari berbagai daerah hingga malam. Itulah sejumlah alasan pembangunan gedung itu karena untuk kebutuhan publik.
Adapun rumah pribadi saat ini yang dihuninya tidak ada melakukan renovasi. Sekalipun sudah banyak kekurangan seperti banyak atap yang bocor. Bahkan ia memastikan sampai tahun 2022 nanti tidak ada niat dirinya untuk merenovasi rumah dinas.
"Bahkan kalau disuruh saya mengosongkan rumah dinas sekalipun saya siap untuk keluar, tidak ada masalah bagi saya, mungkin bisa saja rumah ini dimanfaatkan untuk isolasi mandiri," katanya.