PalantaLanggam - Sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) alami kekeringan dan kesulitan mendapatkan sumber air bersih. Hal ini karena dipicu akibat kemarau berkepanjangan sejak beberapa hari belakangan.
Peristiwa kekeringan ini membuat semua pihak prihatin. Termasuk Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar yang langsung bergerak melakukan pendistribusian air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan, Sabtu (24/8/2019).
Bahkan, pendistribusian air bersih ini langsung dipimpin Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal. Jenderal bintang dua ini mengerahkan delapan unit mobil tangki yang berisikan air bersih sumber PDAM siap dikonsumsi masyarakat yang membutuhkan.
"Dari kemarin sudah delapan mobil tangki (pendistribusian). Ini kekeringan sudah sejak sebulan belakangan, sehingga masyarakat untuk mencari air bersih harus berjalan sampai satu kilometer. Makanya kami inisiatif kirim air bersih ke sini," kata Fakhrizal usai meninjau langsung wilayah dampak kekeringan.
Dampak wilayah di Kecamatan Lubuk Kilangan yang mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih itu di antaranya Kelurahan Batu Gadang, Padang Besi, Tarantang dan Baringin. Di setiap kelurahan memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK) berbeda-beda.
"Mobil tangki ini akan keliling ke wilayah yang terdampak kekeringan. Kalau kurang akan ditambah. Antusias masyarakat luar biasa, ibu-ibu bawa jeriken masing-masing memburu air bersih," ujarnya.
Fakhrizal mengungkapkan kekeringan yang dialami sejumlah kelurahan di Kecamatan Lubuk Kilangan karena faktor kemarau dan curah hujan yang kurang. Apalagi, wilayah yang terdampak berafa di ketingan dan sumber air hanya mengandalkan mata air yang ada di sumur.
"Tanah di sini tanah kapur juga, jadi ketika kekeringan, sulit air. Di sini air sumur dan hanya mengandalkan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang saat ini kondisinya juga kekeringan. Mudah-mudahan besok hujan," katanya.
Di salah satu lokasi terdampak yaitu di Kelurahan Batu Gadang, tampak masyarakat begitu antusias memanfaatkan air bersih yang didistribusikan pihak kepolisian. Mereka menjejerkan ember dengan berbagai macam ukuran untuk diisi air bersih.
Selain menghampiri mobil tangki, tampak juga di setiap pagar rumah warga menyediakan ember yang kemudian diisi oleh mobil tangki yang bergerak secara mobile dari satu rumah ke rumah lainnya. Hal ini tentu menjadi berkah bagi masyarakat setempat.
Sementara itu Lurah Batu Gadang Admiral mengungkapkan di wilayahnya terdapat 31 rukun tetangga (RT) dan enam rukun warga (RW) dengan jumlah 800 KK. Ia juga membenarkan kekeringan telah terjadi sejak sebulan belakangan.
"Dari 800 KK itu 50 persen masyarakat mengandalkan sumber air dari dari bak pamsimas. Tapi bak pamsimas itu sudah kering sekarang makanya tidak mengalir lagi ke rumah warga. Faktornya ya karena musim kemarau ini," kata Admiral.
Ia mengatakan, ada tiga bak pamsimas yang biasa menjadi penampungan air bersih bagi masyarakat di Kelurahan Batu Gadang. Namun untuk kondisi sekarang, bak, tersebut tidak terisi air.
"Tentunya kami sangat bersyukur dengan pendistribusian yang diberikan. Apalagi air yang diberikan air bersih. Kami sebagai masyarakat tentunya sangat berterima kasih," katanya. (RLS)