Langgam.id-Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) membuat rencana kegiatan Tour de PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Kegiatan ini direncanakan berlangsung saat peringatan Hari Bela Negara.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan peristiwa PDRI yang juga dikaitkan dengan peristiwa Situjuah pada bulan Januari merupakan moment membangkitkan kembali nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, patriotisme, rasa nasionalisme. Sekaligus menjadi event akhir tahun dan awal tahun dalam mengerakkan perekonomian masyarakat di Sumbar.
Menurutnya, event yang digelar akhir tahun hingga awal tahun ini memberikan multi efek dalam perekonomian masyarakat karena ada banyak kegiatan menonjolkan kepariwisataan.
"Event peringatan sejarah perjuangan PDRI juga menjadi aktifitas kegiatan ekonomi masyarakat, ada pameran dan pasar rakyat, ada penampilan kesenian dan budaya," katanya dalam rapat koordinasi (Rakor) perencanaan kegiatan Tour de PDRI di ruang rapat Gubernuran, Selasa (27/4/2021).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme bagi generasi muda. Selain itu juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, nusantara dan wisatawan lokal.
"Peranan PDRI yang dimandatkan pada Syafruddin Prawiranegara cukup penting. Sebab bila saat itu PDRI tidak ada, sementara ibu kota telah jatuh ke tangan penjajah, belum tentu negara yang berdaulat saat ini ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, mengatakan bentuk Kegiatan Jelajah Nagari Bela Negara rencana pelaksanaannya dilakukan pada bulan Desember dan berakhir pada puncaknya yaitu pada peringatan Hari Bela Negara di Januari.
"Jelajah Nagari Bela Negara adalah suatu kegiatan bersepeda jarak jauh dalam rangka membangkitkan dan menyebarkan nilai-nilai patriotisme Bela Negara kepada seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara untuk rute menelusuri kabupaten kota di Sumbar yang dimulai dari Nagari Bidar Alam Kabupaten Solok Selatan yang merupakan Pusat Pemerintahan Darurat Indonesia dan berakhir di Monumen Bela Negara di Nagari Koto Tinggi Kabupaten Limapuluh kota.
"Kegiatan ini juga melibatkan infuencer, public figure, didukung dengan kegiatan seminar ilmiah tentang Nilai Sejarah Bela Negara, seminar wisata sejarah, kuliner dan wisata halal, religius yang saat ini sedang terus dikembangkan oleh pemerintah Sumbar," katanya.
Kegiatan ini juga akan sekaligus mempromosikan destinasi wisata yang dilewati, wisata kuliner, wisata religious, wisata sejarah yang ada di setiap kabupaten kota yang dilewati.
Nantinya ada banyak kegiatan yang masih dihimpun dan diantaranya Jenis lomba XCO ( Cross Country Olympic ), XCE ( Cross Country Elimination ) Fun Adventure Ride. Yang dikategorikan dengan kategori lomba Men Open, Junior, Master, Women Open.
" Ada perlombaan dan pertandingan yang dapat berpacu menjadi yang terbaik untuk merebut hadiah Trophy Gubernur Sumbar, uang pembinaan prestasi, dan Door Prize untuk Fun Ride," tutupnya.(Rahmadi/Ela)