Langgam.id - Jenazah Meysi Aulia (19) mahasiswi Universitas Andalas (Unand) yang ditemukan meninggal di kamar kos telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kerinci, Provinsi Jambi menggunakan mobil ambulans milik Kampus Unand, Rabu (4/9/2019) sekitar pukul 13.45 WIB.
Pemulangan jenazah mahasiswi jurusan Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) itu juga dihadiri oleh rekan-rekan korban di kampus. Termasuk juga, orang tua korban yang tak henti menangis ketika melihat anaknya sudah terbujur kaku.
Di mata rekan-rekan sekelasnya di kampus, Meysi dikenal sosok mahasiswi yang cukup pendiam. Meski demikian, korban tetap pandai menjalin hubungan pertemanan dengan sesama mahasiswa di kampus.
“Dia itu pendiam. Saya sudah kenal sejak awal masuk kuliah. Tapi memang belum pernah ke kosnya. Karena saya enggak tahu di mana lokasi kos Mesyi ini,” kata rekan sekelasnya, Suci Refadilah (19) kepada langgam.id saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Menurut Suci, rekannya itu pernah tinggal di asrama Unand selama satu tahun. Karena sudah melewati masa tinggal, akhirnya almarhumah mencari kontrakan kosan yang tidak jauh dari lokasi kampus.
“Awalnya-kan ketika masuk kuliah dia tinggal di asrama Unand, jadi setelah satu tahun keluar dan tinggal ngekos,” bebernya.
Meski sudah kenal lama, Suci mengaku rekannya itu tidak pernah curhat dengan dirinya. Namun, ia mengatakan, Mesyi pernah curhat ke sahabatnya tentang ketakutan dirinya tidak lulus kuliah empat tahun ini.
“Kalau sama saya terakhir komunikasi itu hari Senin malam kemarin melalui WhatsApp. Mesyi menanyakan tugas kuliah. Kalau sama saya dia engga pernah curhat. Di kampus, dia engga pernah gelagat aneh, sama seperti kami-kami biasa. Ngomong membahas pergi makan aja gitu, tidak ada tanda-tanda bakal kayak gini,” ceritanya.
Sepengetahuan Suci, rekannya tersebut juga tidak pernah menjalin hubungan pacaran dengan seorang lelaki. Setahunya, rekannya itu hanya fokus untuk kuliah.
Seperti diketahui, sebelumnya korban ditemukan meninggal dunia dinkamar kosannya di Jalan Kapalo Koto Nomor 48 Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar).
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (3/9) sekitar pukul 18.00 WIB. Korban bernama ditemukan meninggal dalam kondisi dengan leher terikat jilbab berwarna hitam yang diikat di jendela.
Dari foto yang diterima langgam.id, korban ditemukan berkaos putih dengan celana training pendek berwarna abu-abu. Anehnya, meskipun leher terikat dengan jilbab yang diikat di jendala, namun tubuh korban dalam posisi duduk.
Dari foto itu juga tampak darah keluar dari hidung korban. Belum diketahui penyebab meninggalnya korban apakah gantung diri ataupun adanya indikasi tindakan pembunuhan. (Irwanda/RC)