Langgam.id - Konsulat Amerika Serikat di Medan melakukan diplomasi budaya lewat grup musik beatbox di Universitas Andalas, Padang, Senin (07/02/2023). Konsulat yang bekerja untuk wilayah Sumatra tersebut menghadirkan The Beatbox House.
The Beatbox House merupakan grup yang beranggotakan para juara beatbox dunia. Mereka hadir di Padang dalam Workshop American Music Abroad, sebua program diplomasi budaya oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.
Digawangi oleh Neil Meadows (NaPoM), Amit Bhowmick, Gene Shinozaki, Chriz Celiz, dan Kenny Urban, The Beatbox House hadir sebagai "duta keberagaman" sekaligus memperkenalkan musik populer asal negeri paman sam tersebut. Mereka dianggap duta keberagaman karena masing-masing anggotanya memiliki latar belakang etnis yang berbeda.
Pada kesempatan ini, seluruh personil yang hadir tampil unjuk kemampuan dalam beatbox dan tidak lupa berbagi ilmu kepada seluruh peserta yang hadir. Mereka mengajarkan dasar-dasar beatbox, hingga berbagi cerita mengenai karir bermusik yang telah mereka jalani selama belasan tahun.
Diantara para peserta yang hadir ada siswa-siswi dari SMP Negeri 10, SMP Negeri 14 Kota Padang. Selain itu ada siswa SMA Negeri 9 dan 16 Padang, serta komunitas pecinta beatbox yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra Barat.
Ditanyai mengenai tips untuk menjadi beatboxer besar di tengah kesulitan karena kurang besarnya industri ini di Indonesia, Gene Shinozaki menjawab bahwa kuncinya adalah bekerja sama untuk membuat industri ini berkembang.
“Pertahankan musik yang Anda sukai, dan jadikan industri. Kami bekerja sama, kami berbagi teknik, karena ketika kami berbagi, kami belajar lebih cepat, dan kami akan tumbuh jauh lebih cepat,” ujarnya.
Kedatangan The Beatbox House merupakan bagian dari program pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya serta jadi 'jembatan' antara AS-Indonesia. Direktur Kerjasama dan Hilirisasi Riset UNAND Dr. Eng. M. Makky menyebut bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat Indonesia khususnya yang berada di lingkungan UNAND dapat menerima informasi terutama mengenai musik beatbox yang belum terlalu familiar di Indonesia.
“Saya pikir ini adalah pertama kalinya kita memiliki momen pertukaran musik antara kedua kultur ini, dan saya harap kita dapat mengenal lebih jauh, serta juga ikut berbagi informasi kultural melalui musik kita (Minang),” tuturnya.
Jessica Panchatha, Konsulat Amerika untuk Sumatra mengatakan program American Music Abroad ini diadakan dalam rangka kolaborasi antara musik nasional dan internasional. Khususnya musik yang berasal Amerika Serikat.
"Indonesia memiliki keberagaman kebudayaan. Kami Amerika juga merupakan negara yang beragam. Ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk dapat mengembangkan, menginformasikan, mengedukasi, kepada khalayak ramai, bahwa pengetahuan Amerika Serikat tentang musik juga beragam dan menarik," ucapnya.
Ia juga mengatakan, melalui program ini, Konsulat Amerika Serikat turut menyediakan beasiswa musik untuk pelajar Indonesia. Saat ini katanya, sudah ada 5000 an pelajar Indonesia yang ada di Amerika. "Ada beasiswa dalam program ini yang bisa didapatkan orang Indonesia," ujar Jessica saat membuka workshop di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Unand Lantai 5 Kampus Limau Manis. (Dharma Harisa/SS)
