Langgam.id - Perkembangan esport tidak dapat dipungkiri saat ini cukup pesat. Bahkan olahraga elektronik ini telah masuk dalam cabang yang dilombakan di Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga SEA Games.
Melejitnya dunia esport tentunya tidak terlepas peran dari sport organizer yang bergerak dalam bidang broadcasting (penyiaran). Salah satu sport organizer yang cukup besar dan ternama adalah ROW TV.
Siapa disangka, berdirinya ROW TV merupakan buah hasil peran para anak muda Sumatra Barat (Sumbar). Mereka adalah Muhammad Rizky Agung (27) selaku Chief Executive Officer dan Khalif Hadi (29) sebagai Chief Operating Officer ROW TV.
Dua orang anak muda kreatif ini berhasil membawa ROW TV dikenal luas komunitas gamer. Ratusan turnamen esport lokal, nasional, bahkan internasioal mempercayai ROW TV dalam urusan broadcasting.
"Kalau turnamen esport yang sudah kami kelola ratusan. Berawal dari kelas lokal, hingga skala nasional, bahkan level Southeast Asia," kata Chief Operating Officer ROW TV, Khalif Hadi diwawancarai langgam.id beberapa waktu lalu.
Turnamen esport yang melibatkan ROW TV di antaranya seperti Jakarta Esport Series, Basko Esports Series, IESPA Indonesia Championship, GOX Valorant Cup Indonesia, Indonesia Esport Nasional Championship yang diadakan Tokopedia.
Untuk kelas internasional tingkat Asia Tenggara pada tahun 2020 seperti yang diadakan Nimo TV SEA PUBG Mobile Grand Final, ERBS World Invitation SEA Qualifier Finals dan Liltte Groot PUBG Mobile Ladies Southeast Asia Championship dari Thailand yang merupakan kompetisi pro player perempuan.
Khalif menceritakan berdirinya ROW TV hanya berawal dari obrolan santai. Bahkan dirinya sebelumnya tidak hobi bermain game.
Khalif hanya berlatar belakang seorang desainer dan digital marketer. Hanya Agung yang diketahui merupakan gamer dan telah bermain game DOTA sejak duduk waktu SMP.
Paduan dua sisi latar belakang yang berbeda antara anak muda ini membuahkan hasil. Khalif dan Agung pun juga berpikir bahwa dunia esport pasti akan terus berkembang pesat ke depannya.
Kemudian, mereka mengadakan kegiatan turnamen mobile legend skala kecil untuk pertama kalinya. Ketika itu, turnamen hanya diikuti anak muda yang berstatus mahasiswa di Padang.
"Ketika kami membuat iven turnamen, ternyata animo komunitas gamer di Padang cukup tinggi. Karena secara visual broadcasting kami cukup bagus," jelasnya.
Keberhasilan dan hasil positif dalam turnamen pertama ini akhirnya berlanjut. Para komunitas gamer meminta Khalif, Agung dan kawan-kawan membuat turnamen yang lebih besar.
"Lambat-laun kami akhirnya mulai dilirik oleh berbagai sponsor. Setelah berkembang, nama kami mulai besar dan dikenal di Kota Padang," ujarnya.
Namun menurut Khalif, keberhasilan ROW TV tidak terlepas dari dukungan Nikki Lauda Hariyona yang merupakan anak anggota DPR RI asal Sumbar yakni Emma Yohanna. Nikki salah satu anak muda yang mendukung penuh perkembangan esport di Tanah Minang.
"Maka itu adanya ROW TV membuat setiap turnamen esport dapat terekspos lebih luas melalui streaming. Alhamdulillah, pada tahun 2019, akhirnya kami dapat dukungan juga dari media di Sumbar," kata dia.
Pada pertengahan 2020, ROW TV telah melakukan ekspansi dan memiliki kantor pusat di DKI Jakarta. Saat ini, ROW TV memiliki kru sebanyak 17 orang yang tersebar di Jakarta dan Padang.
"Dan sekarang kami kembali ke Padang untuk lebih membangkitkan animo esport di Sumbar. Ini juga permintaan Kepala BIN Daerah Sumbar yang juga selaku Ketua ESI Sumbar, bapak Suwondo Rahardjo," tuturnya.
Teranyar, iven yang diadakan ROW TV adalah turnamen super girl pada 29 Mei 2021. Turnamen ini menampilkan para player perempuan khusus game PUBG Mobile untuk kedua kalinya di Sumbar.
Turnamen tersebut sukses dilaksanakan, dan animo gamer perempuan luar biasa. Hal ini membuktikan game tak hanya digemari para laki-laki tapi juga perempuan.
"Menarik dari esport kalau orang luar melihat esport identik dengan game. Ternyata elemen yang mendukung di industri ini sangat amat banyak. Esport tidak semata-mata soal player, tapi talent," ucapnya.
"Kedua, penyiaran esport berbeda dengan televisi. Secara teknis banyak kesamaan, ada beberapa hal-hal yang hanya bisa di-handle oleh anak esport. Untuk visual, esport digital banget dan berbeda dengan iven lain terutama karakteristik. Yang dijual bagaimana iven banyak ditonton banyak orang," sambungnya. (Irwanda/ABW)