Janjikan Kelulusan Anggota Polri, Wakapolda Gadungan di Solok Tipu Warga Rp100 Juta

Wakapolda Gadungan di Solok

Ilustrasi maling uang (Affan)

Langgam.id - Seorang pria di Solok ditangkap polisi karena mengaku sebagai Wakapolda Lampung dan menjanjikan korbannya bisa lulus tes masuk anggota Polri. Korban yang terperdaya iming-iming tersangka akhirnya tertipu ratusan juta.

Uang tersebut didapat tersangka DH (49), dari korbannya berinisial E. Tersangka meminta sejumlah uang sebagai syarat untuk meloloskan anak korban sebagai anggota Polri.

"Pelaku meminta uang kepada korban sebanyak Rp100 juta. Namun bisa dengan cara mencicilnya. Sehingga korban telah mengirimkan uang dengan total keselurahan berjumlah Rp106.900.000," kata Kasat Reskrim Polres Kota Solok, Iptu Defrianto, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Mengaku Wakapolda Lampung, Pria di Solok Diciduk Polisi

Pengiriman uang tersebut dilakukan dengan cara melakukan transaksi ke rekening pelaku. Akan tetapi, setelah uang dikirim, janji pelaku tak kunjung ditepati. Nomor telepon pelaku pun tak bisa dihubungi lagi.

Korban yang curiga akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 378 KUHPidana terkait penipuan dengan ancaman penjara empat tahun.

"Korban yang tidak terima membuat laporan. Berdasarkan laporan itu, kami melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di Nagari Muara Panas, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok dua hari lalu," ujar Defrianto.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengakui, modus penipuan berlagak sebagai anggota Polri sering terjadi. Padahal, seleksi penerimaan anggota Polri tidak sama sekali dipunggut biaya.

Satake Bayu meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming penerimaan anggota Polri dengan membayar sejumlah uang.

"Disarankan kepada masyarakat jangan tertipu dengan janji-janji terkait penerimaan anggota Polri. Kalau ada yang ngaku polisi, silakan dicek identitas yang bersangkutan. Bisa seperti menanyakan kartu tanda anggota," katanya.

Satake Bayu menyebutkan, penerimaan anggota Polri telah dilakukan secara transparan dan tidak ada iming-iming pembayaran uang. Semuanya, merupakan seleksi ketat dengan usaha sendiri para calon anggota Polri.

"Tidak bisa bayar-bayar, masuk Polri gratis. Semua ada seleksi dan transparan. Masyarakat diminta tetap waspada dan hati-hati dengan modus seperti ini," tuturnya. (Irwanda/ABW)

Ikuti berita terbaru dan terkini dari Langgam.id. Anda bisa bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update di tautan https://t.me/langgamid atau mengikuti Langgam.id di Google News pada tautan ini.

Baca Juga

Langgam.id - Seekor Ular Piton sepanjang 2,5 meter masuk ke dapur warga di Batu Gadang, Kelurahan Simpang Rumbio, Kota Solok.
Ular Piton Sepanjang 2,5 Meter Masuk Dapur Warga di Simpang Rumbio Solok
Jumat Berkah Andre Rosiade, Syaiwat Hamli: Akan Kami Jadikan Contoh
Jumat Berkah Andre Rosiade, Syaiwat Hamli: Akan Kami Jadikan Contoh
Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Solok memfasilitasi layanan BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh ketua RT dan RW di daerah itu.
Pemko Solok Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan untuk Ketua RT dan RW
Oktober Ini, Gojek Berikan Layanan di Kota Solok dan Pariaman
Oktober Ini, Gojek Berikan Layanan di Kota Solok dan Pariaman
Langgam.id - Sejumlah jabatan di Polres Bukittinggi resmi berganti. Bahkan, pelantikan dan serah terima jabatan juga telah digelar.
Mutasi di Jajaran Polres Bukittinggi, Kasat Reskrim Pindah ke Ditreskrimum Polda Sumbar
Langgam.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) resmi membuka pendaftaran untuk menjadi anggota polisi, kali ini untuk kategori Tamtama.
Pendaftaran Tamtama Polri Resmi Dibuka, Ini Jadwalnya