Epidemiolog Minta Jangan Buru-Buru Simpulkan Covid-19 di Sumbar Melandai

Covid-19 sumbar

Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Padang Defriman Djafri [ist]

Langgam.id-Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Padang Defriman Djafri, mengingatkan pemerintah dan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) supaya jangan lengah dengan grafik penurunan kasus covid-19 harian di Sumbar.

Dia menjelaskan, bahwa penurunan kasus yang terjadi saat ini bisa saja sedang terjadi fenomena gunung es. Yakni terlihat sedikit di permukaan, sedangkan kondisi sebenarnya masih ada banyak kasus dan penularan yang tidak terdeteksi.

“Saya berharap masyarakat dan pemerintah jangan buru-buru menyimpulkan kasus ini benar-benar melandai. Karena kita masih harus terus giat untuk melakukan deteksi,” katanya, Rabu (8/9/2021).

Menurut Defriman, penurunan kasus positif covid-19 di Sumbar akhir-akhir ini bisa saja karena ada keterlambatan sistem pelaporan data covid-19 harian. Karena sistem data tersebut harus memverifikasi data laboratorium dan data yang dilaporkan oleh Satgas setiap hari.

Verifikasi ganda ini menurutnya dituntut harus masuk sebelum jam 12 siang. Bila sudah lewat dari jam 12, kasus yang terkonfirmasi hari itu akan dilaporkan di hari berikutnya. Hal ini kadang-kadang menjadi tidak real data dilaporkan saat itu.

Baca juga:Jubir: 3 Pekan Terakhir Perkembangan Kasus Covid-19 di Sumbar Menggembirakan

“Alasannya beragam, dari tenaga tidak cukup, dan perlu waktu memverifikasi di kabupaten kota, dan waktu yang terbatas. Sedangkan kasus sangat banyak. Makanya data-data yang dilaporkan berbeda dari data ada yang di laboratorium. Gap data menjadi perhatian kedepan,” ujarnya.

Sebelumnya, Satgas Covid-19 Sumbar pekan lalu mengklaim penambahan kasus positif covid mulai menurun. Empat pekan terakhir penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar hanya berkisar antara 100-200 orang  per hari. Jauh menurun dibandingkan awal Agustus yang menyentuh angka seribu kasus per hari.

Baca Juga

Bocoran dari pihak penyelenggara Student Literasi Camp (SLC) 2024, akan digelar selama 4 hari, 17-20 Mei 2024. Selama itu, peserta akan
Mausim Akhir November
Total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar mencapai Rp1 triliun lebih. Hal itu diketahui dari data yang
BPBD Evakuasi 16 Jenazah Korban Galodo Silaing Jembatan Kembar
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Terisolir Akses Putus, Warga di Sejumlah Nagari di Palembayan Butuh Bantuan Sembako
Proses evakuasi korban galodo di kawasan jembatan kembar, Silaing Bawah, Padang Panjang, Sabtu (29/11/2025). BPBD
Galodo Jembatan Kembar Silaing, Tiga Jenazah Korban Berhasil Dievakuasi
Proses evakuasi korban banjir bandang atau galodo di Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Jumat (27/11/2025. BPBD
Rekap Bencana Sumbar: 88 Meninggal, 85 Orang Hilang
Banjir bandang merendam pemukiman wawrga di Kota Padang, Jumat (28/11/2025). BPBD
Update Banjir Bandang Kota Padang: 9 Orang Meninggal Dunia