Berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Cegah Kenakalan Remaja, Ketua DPRD Sumbar Ajak Orang Tua Rangkul Anak-anak.
Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) Supardi mengajak para orang tua merangkul anak-anak untuk mencegah agar tidak terjadi kenakalan hingga perbuatan melanggar hukum.
Hal ini disampaikan Supardi saat acara penyuluhan keliling bersama masyarakat di Kelurahan Padang Sikabu Kecamatan Lamposi Tiga Nagari di Kota Payakumbuh, Senin (30/5/2022).
Ketua DPRD Sumbar Supardi menjelaskan, kejahatan dan kenakalan remaja tidak akan pernah berkurang jika orang tua masih belum bisa mendekati dan merangkul anak-anaknya.
Ia menyebutkan sebelum menjadi anggota DPRD, dirinya pernah melakukan pendekatan pada remaja yang mangkal di Pasar Payakumbuh, dengan melakukan pendekatan dan menanyakan keinginan mereka.
"Pada waktu itu, remaja yang selama ini nongkrong dan melakukan tindak kriminal di lokasi pasar meminta agar mereka bisa dibelikan alat musik untuk ngamen, serta menyalurkan hobi mendaki. Maka kita bantu mendukungnya," katanya.
Lalu ketika mereka mendapatkan alat musik, dari pagi sudah melakukan aktifitas mengamen. Sehingga malam sudah letih, dan akhirnya tertidur. Tidak ada keinginan untuk melakukan pencurian dan sebagainya.
Kemudian bisa juga aktifitas mendaki, karena merubah kebiasaan mereka yang mabuk dan narkoba. Ketika terasa letih, mereka akan buat perjanjian untuk tidak lagi melakukan itu, guna menjalankan hobi mendaki.
“Intinya, dekati anak-anak kita. Tanyakan apa yang mereka inginkan." katanya.
Selagi positif, Supardi mengajak orang tua untuk mendukungnya. Sehingga mereka merasa diperhatikan dengan demikian anak-anak akan menjalankan aktifitas positif, dan menghilangkan pikiran negatif.
Supardi juga menyampaikan pengalamannya merangkul anak-anak punk, dan bertanya apa keinginan mereka, dengan kompensasi bersih-bersih tubuh mereka, agar rapi dan tidak berbau.
“Saya yakin, dengan pendekatan pada anak-anak, dan melakukan pendekatan, semua akan berjalan baik. Jangan pernah mengabaikan mereka, karena mereka akan cari perhatian dengan melakukan kenakalan atau kejahatan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, tatanan sosial sudah mulai rapuh. Kepedulian antar sesama mulai hilang.
"Sebenarnya ini tugas kita bersama. Nilai luhur di Minangkabau harus kembali dihidupkan jangan hanya tinggal di semboyan," katanya.
Selain itu, masalah remaja yang menggunakan narkoba, jangan abaikan anak-anak hingga berujung di kepolisian. Jika sudah masuk ke kepolisian pendekatannya berbeda, pendekatan hukum.
"Sebaiknya ada kegiatan di RW (Rukun Warga) yang memunculkan kekompakan dan kebersamaan. Kita harap ada keinginan untuk merubah ke arah yang lebih baik," ujarnya.
Ketua RW Koto Panjang Payakumbuh, Benni mengatakan kenakalan remaja patut mendapat perhatian dari pemerintah. Terutama semenjak pandemi mereka hampir setiap hari menggunakan gadget untuk belajar daring.
Namun dari gadget remaja juga mendapat pengaruh yang tidak baik. Kebiasaan remaja sekarang menggunakan gadget juga memberi dampak negatif.
"Kemudian ada yang ketahuan dan terbukti menggunakan narkoba dan diingatkan pada orang tua mereka, namun orang tua tidak menegurnya," katanya.
Dirinya sebagai salah satu perangkat desa tidak bisa berbuat banyak. Saat dilaporkan ke Polres atau Polsek kasus dikembalikan ke bawah. Jadi tidak ada penyelesainnya.
Baca juga:
"Dengan demikian kami, perangakat desa sulit mengatasi kriminal tersebut. Kami harap difasilitasi bertemu dan berdiskusi dengan tokoh masyakat, niniak mamak, alim ulama, Kapolsek dan Kapolres untuk mencarikan solusi dari masalah ini," katanya.
—