Langgam.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendatangkan helikoter jenis Boeing CH-47 Chinook ke Sumatra Barat. Helikopter angkut militer buatan Amerika Serikat yang biasa membantu penanganan bencana ini, disewa oleh BNPB.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, helikopter tersebut untuk mendukung penanganan bencana, seperti distribusi logistik dan urusan covid-19. Chinook itu menurutnya mampu membawa 1 unit mobil PCR Lab Covid-19.
Helikopter itu ternyata memang punya daya angkut luar biasa. Boeing menyebut helikopter buatannya itu bisa mangangkut muatan hingga 10,8 ton. Selain itu, Chinook juga punya kapasitas bahan bakar 3.914 liter.
Boeing menyebut Chinook H-47 merupakan hasil pengembangan dari jeni sebelumnya. Chinook jenis itu lahir sekitar tahun 1975.
"Hampir 500 model awal Chinooks melalui proses modernisasi ekstensif di Philadelphia yang menghasilkan armada H-47 yang pada dasarnya baru," kata Boeing dalam laman resminya seperti dilihat langgam.id, Sabtu (12/9/2020).
Baca juga: Bantu Penanganan Covid-19, BNPB Datangkan Helikopter Chinook ke Sumbar
Dalam sejarahnya, Chinook pertama kali muncul dengan jenis CH-47A dan mulai beroperasi pada Agustus 1962 dengan berat 4.9 ton. Berselang empat tahun kemudian, Boeing memperkenalkan CH-47B yang memiliki berat18.144 kilogram.
"Chinook pertama kali digunakan dalam pertempuran pada tahun 1965 selama konflik Vietnam. Selama hari-hari terakhir perang, satu Chinook dilaporkan telah membawa 147 pengungsi dalam satu lift. Model CH-47A, B dan C digunakan hingga perang berakhir pada tahun 1975," kata Boeing.
Selain dalam perang di Vietan, Chinook juga digunakan dalam perang Teluk Persia. Kini salah satu jenis helikopter itu digunakan di 20 negara untuk berbagai keperluan.
"Versi model D juga digunakan untuk ekspor termasuk "Chinook Internasional" dan SD "Super D," di 20 negara telah mengoperasikan berbagai model H-47. CH-47F adalah helikopter multimisi canggih dengan sistem manajemen kokpit digital yang terintegrasi penuh, Common Avionics Architecture Cockpit dan kemampuan penanganan kargo canggih yang melengkapi kinerja misi dan karakteristik penanganan pesawat," tulis Boeing. (ABW)