Bahas Wacana Interpelasi Gubernur, DPRD Sumbar Gelar Rapat Paripurna

Wacana Interpelasi Gubernur Sumbar

DPRD Sumbar menggelar Rapat Paripurna pertama untuk membahas wacana interpelasi terhadap Gubernur Sumbar (Foto: Rahmadi/Langgam.id)

Langgam.id - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar) mengelar Rapat Paripurna pertama untuk membahas terkait wacana interpelasi terhadap Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Jumat (28/2/2020).

Pantauan Langgam.id, rapat paripurna itu dihadiri sebanyak 38 Anggota DPRD Sumbar. Rapat itu membahas dua agenda, yaitu penyampaian penjelasan soal wacana interpelasi dari pengusul, lalu meminta tanggapan masing-masing fraksi dengan adanya wacana interpelasi.

Terkait penjelasan soal interpelasi dari pengusul, disampaikan Ketua Fraksi Gerindra, Hidayat, yang diketahui juga merupakan inisiator adanya interpelasi terhadap Gubernur Sumbar untuk mempertanyakan soal perjalanan luar negeri orang nomor satu di Sumbar tersebut.

Adanya wacana itu, juga berdasarkan instruksi dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra Sumbar, Andre Rosiade.

Terlihat, Hidayat menyampaikan penjelasan terkait wacana interpelasi selama lebih kurang 30 menit. Kemudian, masing-masing fraksi menanggapi lewat juru bicara masing-masing.

Dalam Rapat Paripurna ini, diketahui ada tiga fraksi sebagai pengusul, yaitu Gerindra, Demokrat dan Golkar.

Selain perjalanan luar negeri, Rapat Paripurna itu juga membahas wacana interpelasi terhadap Gubernur Sumbar terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), wacana ini merupakan tambahan setelah adanya wacana interpelasi perjalanan luar negeri dari tiga fraksi pengusul tersebut.

Terlihat, sebanyak tujuh fraksi memberikan pandangan terhadap wacana interpelasi yang disampaikan Hidayat. Namun, Rapat Paripurna itu belum ada keputusan, apakah interpelasi jadi dilaksanakan atau tidak.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyebutkan, Rapat Paripurna soal wacana interpelasi akan kembali dijadwalkan. Agendanya, kata Supardi, dengar tanggapan dari pengusul setelah mendengar penjelasan dari seluruh fraksi.

"Jadi paripurna ke dua, pengusul akan menanggapi dan menjawab sejumlah pertanyaan dan pandangan dari fraksi tadi," ujarnya, Jumat (28/2/2020).

Nanti, setelah ada tanggapan dari pengusul, baru masing-masing fraksi menyatakan sikap, apakah mereka sepakat dengan adanya wacana intrepelasi tersebut, atau apakah nanti wacana interpelasi itu akan dijadikan atas nama lembaga atau tidak. "Itu tergantung suara terbanyak," jelasnya.

Tapi, jika mayoritas fraksi menolak, makan interpelasi batal. "Jadi masih dinamis, dari item yang diusulkan menjadi interpelasi, akan ada kemungkinan bertambah atau berkurang," ungkapnya.

Lalu, jika wacana interpelasi disetujui dalam paripurna kedua, maka interpelasi bisa langsung dilaksanakan dalam Rapat Paripurna ke tiga. "Kalau sudah disepakati sebagai interpelasi kelembagaan, baru nanti gubernur kita undang," katanya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat, Evi Yandri Rajo Budiman, kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi penyalahgunaan narkotika,
Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Sosialisasikan Perda Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika
Ketua DPRD Sumbar, Muhidi mengungkapkan bahwa pemilihan kepala daerah (Pilkada) sudah selesai. Siapa yang menang jadi Gubernur, Walikota ,
Ketua DPRD Sumbar Sosialisasi Perda Pemberdayaan dan Pelindungan Koperasi dan UMKM
AKSRSSP Mengadu ke DPRD Sumbar, Fraksi Gerindra Dorong Bentuk Pansus
AKSRSSP Mengadu ke DPRD Sumbar, Fraksi Gerindra Dorong Bentuk Pansus
Ketua DPRD Sumbar, Muhidi menyalurkan hak suaranya di TPS 13 Jati Parak Salai, Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang
Ketua DPRD Sumbar Salurkan Hak Suara di TPS 13 Jati Padang
Ketua DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Muhidi mengajak generasi muda untuk meningkatkan ibadah agar terhindar dari persoalan sosia
Cegah Tawuran dan Narkoba, Ketua DPRD Sumbar Ajak Generasi Muda Tingkatkan Ibadah
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, APBD berfungsi sebagai otoritasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi
Evi Yandri: Kondisi Ekonomi Global Tak Menentu, Penggunaan APBD Mesti Efektif dan Tepat Sasaran