APD Habis, Petugas RSUP M Djamil Padang Tangani PDP Corona Pakai Jas Hujan

Balita PDP Corona Dirawat di RSUP M Djamil Padang

Kawasan ruang isolasi PDP Corona di RSUP M Djamil, Padang. (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Kehabisan stok Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang gunakan jas hujan plastik, hal itu terlihat dari foto yang beredar di media sosial, terlihat seorang petugas berada di dekat mobil ambulans dengan menggunakan APD dari jas hujan plastik tersebut.

Hal itu dibenarkan Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Gustavianof. Menurutnya, penggunaan APD dari jas hujan tersebut dalam keadaan terpaksa, karena rumah sakit kehabisan stok APD.

"Iya, kemarin kita sempat kekurangan APD, makanya menggunakan jas hujan," ujarnya saat dihubungi Langgam.id via telepon, Sabtu (21/3/2020).

Namun, menurut Gustavianof, saat ini RSUP M Djamil Padang sudah memiliki 100 unit APD, yang barus aja dikirim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Jumat (20/3/2020).

Rata-rata, kata Gustavianof, RSUP M Djamil Padang membutuhkan APD sebanyak 20 hingga 40 dalam satu hari. Namun, juga tergantung situasi.

Baca juga : Cegah Corona, RSUP M Djamil Padang Hentikan Jam Besuk

Hingga saat ini, menurutnya, manajemen RSUP M Djamil padang bersama Dinas Kesehatan Pemprov Sumbar terus berupaya untuk menutup kekurangan APD dan membeli di Jakarta serta tempat lainnya. Proses itu masih berlangsung, karena APD juga didatangkan dari luar negeri.

"Yang ada saat ini sementara cukup, tapi kita terus mengusahakan, APD ini kan hanya untuk sekali pakai, memang ada lagi yang akan datang tapi belum sampai hingga sekarang," ucapnya.

Apabila usaha penambahan APD belum berhasil, katanya, manajemen RSUP M Djamil akan berinsiatif melengkapi tim medis dengan pakaian pengganti, yaitu jas hujan. Meski secara standar jas hujan tidak sebagus pakaian APD biasa (Baju Hazmat-red).

Penggunaan jas hujan, menurut Gustavianof lebih baik daripada membiarkan tim medis bekerja tanpa APD sama sekali. Meskipun nanti memakai jas hujan, tetap saja penggunaannya hanya sekali pakai.

"Kalau sudah darurat, mau bagaimana lagi, kita butuh menolong orang juga, kita juga harus minimalisir dampaknya terhadap tim medis," jelasnya.

Ia mengaku, pihaknya juga tidak mau mengambil risiko untuk tim medis yang menangani pasien-pasien suspect Covid-19. Jika ada yang terdeteksi positif Covid-19, tim medis rentan jadi orang pertama yang tertular bila tidak dilengkapi APD.

"Pakai jas hujan itu bisa melindungi diri, tapi memang tidak sebaik APD. Di rumah sakit manapun juga melakukan itu, kalau darurat ya pakai jas hujan, bukan cuma kita saja," katanya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

dinkes-sumbar-catat-22-kasus-anak-gagal-ginjal-akut-misterius-12-meninggal-dunia
RSUP M Djamil Beroperasi Normal Selama Libur Lebaran
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart