BPJN Upayakan Jembatan Darurat di Lokasi Longsor Jalur Padang-Muaro Labuh

BPJN Upayakan Jembatan Darurat di Lokasi Longsor Jalur Padang-Muaro Labuh

Longsor di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok (Foto: Camat Lembah Gumanti untuk Langgam.id)

Langgam.id - Proses pembersihan material longsor pasca putusnya jalan utama penghubung Padang-Muaro Labuh di Nagari Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar) masih berlangsung, Senin (20/4/2020).

Longsor yang terjadi di daerah tersebut mengakibatkan jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan putus, tidak hanya itu, longsor juga menimpa dua unit rumah warga.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah III Kota Padang hingga saat ini masih mengkaji untuk upaya mempercepat akses kendaraan agar bisa kembali normal. Longsoran cukup parah dan membuat jurang sedalam 23 meter, sehingga proses pengerjaan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Sekarang kami lagi bekerja. Longsor ini parah, baik dari tanah menimpa sampai badan jalan habis bergeser semua, bahkan terbentuk jurang sedalam 23 meter karena longsor tersebut," ujar Kepala BPJN Wilayah III Kota Padang, Aidil Fiqri saat dihubungi Langgam.id via telepon, Senin (20/4/2020).

Selain itu, kata Aidil, badan jalan yang habis diterjang longsor sepanjang 30 meter. Badan jalan tersebut kemudian ikut jatuh ke jurang, sehingga membentuk lubang yang dalam.

"Empat unit Ekskavator (alat berat) kami kerahkan untuk proses pembuangan tanah yang menimbun (material longsor). Karena jalan putus, kita cari solusi agar kendaraan bisa lewat untuk keadaan darurat. Dari kemarin pagi kita sudah bekerja, karena volume tanah cukup banyak," jelasnya.

Dijelaskan Aidil, pihaknya menargetkan proses pengerjaan jalan ini secepatnya mungkin, karena menjadi akses satu-satunya dari Padang-Muaro Labuh. Termasuk, rencana untuk pemasangan jembatan darurat (Bailey) di lokasi.

"Jalan alternatif belum tahu, setahu saya tidak ada jalur alternatif. Rencana ada pasang jembatan darurat, tapi kondisi kita terbatas, harus butuh dua bailey, kita lihat dulu. Bailey ada, mungkin dipasang dua bailey karena lebar," ungkapnya.

Menurut Aidil, BPJN Wilayah III Kota Padang akan terus memantau ke lapangan. Begitupun untuk mengkaji dugaan yang mengakibatkan terjadinya longsor, sehingga memutus akses jalan tersebut.

Baca Juga: Akibat Longsor, Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi Putus

"Kemungkinan besar diduga apakah ada penambangan, silakan wartawan lihat ke sana. Karena air datang dari atas, lokasi di atas sudah rusak. Saya mau lihat juga ke sana," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, longsor tersebut terjadi, Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Meski tidak ada menelan korban jiwa, longsor itu juga menyeret dua unit rumah warga.

Camat Lembah Gumanti, Zaitul Ikhlas mengatakan, material longsor merupakan tebing yang berada di bawah jalan. Sehingga mengakibatkan secara total jalan terputus, kemudian menerjang kediaman warga.

Baca Juga: Kabupaten Solok Diterjang Longsor, Jalur Padang-Muaro Labuh Putus Total

"Hampir 20 meter jalan itu longsor. Ada dua rumah warga yang kena, rusak berat satu itu dibawa material longsor. Sekarang proses pengerjaan," ujarnya.

Putusnya akses jalan ini, mengakibatkan akses masyarakat terganggu. Zaitul memprediksi proses pengerjaan akan berlangsung lama. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Longsor terjadi di tambang emas ilegal di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar). Sebanyak 22 korban
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok: 25 Orang Masih Tertimbun di Lokasi Tambang Emas Ilegal