Langgam.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya mengusulkan agar ada jalan langsung dari tol Trans Sumatra di Riau ke daerah itu. Sebenarnya, telah ada trase jalan yang tersambung sepanjang 116 kilometer, tembus dari Dharmasraya ke Kabupaten Indragiri Hulu.
"Mengikuti jalan yang telah ada, trase jalan yang ada. Dari Belilas (dekat Rengat, Indragiri Hulu) ke Dharmasraya sekitar 116 kilometer," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya Junaedi Yunus, Sabtu (3/10/2020).
Titik yang dituju dari Dharmasraya menurutnya adalah Belilas, Indragiri Hulu. Belilas akan dilewati jalur tol ruas Rengat-Jambi. "Saat ini yang sudah breaking kan Pekanbaru-Rengat. Sementara, Rengat-Jambi baru percepatan kata Pak Menteri," tuturnya.
Ia mengatakan, dari Belilas (Indragiri Hulu) ada jalan lingkar selatan Riau yang menuju Teluk Kuantan. Jalan ini yang akan dituju oleh jalur dari Dharmasraya. "Kita mengikuti jalur itu. Dari Belilas, panjangnya 116 km hingga ke Jembatan Pulai (Dharmasraya)," ujarnya.
Apakah jalan itu bisa diperpendek lagi, menurutnya, melihat dari studi kelayakan. "Nanti kita bisa tahu dari hasil survei balai (Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang). Kalau mau membuat trase baru, itu bisa diperpendek. Bisa 60-70 km, kira-kira segitu, di bawah 100 km," kata Junaedi.
Trase hingga ke Dharmasraya tersebut, menurutnya, melalui perkebunan dan perumahan masyarakat. "Jalannya relatif datar. Saya sudah lewat dari Belilas, lebih lima tahun yang lalu. Dari Belilas, keluar di Sungkai (wilayah Riau) yang berbatas dengan Padang Laweh, Dharmasraya, Sumbar."
Menurut Junaedi, saat itu, dari Belilas ia berangkat pukul 4 sore sampai pukul 9 malam di Dharmasraya. "Ketika itu masih ada jalan tanah. Beberapa titik mobil ditarik dengan rantai. Kalau jalan itu dibuat permanen, akan bisa ditempuh dalam 2 jam."
Ia mengatakan, dari Sungkai ke Jembatan Pulai tak sampai 10 kilometer. "Jalan yang telah ada kini, yang di wilayah Dharmasraya sudah beraspal. Sungkai juga sudah beraspal. Tapi, nanti masuk ke wilayah perkebunan kira-kira 5 kilometer. Baru masuk ke jalan Indragiri Hulu. Kalau yang di wilayah Kuantan Singgigigi lebih pendek. Mayoritas (jalan itu nanti) di wilayah Indragiri Hulu," kata Junaedi.
.
Baca Juga: Pemkab Sebut Akses Tol Trans Sumatra ke Dharmasraya Untungkan 3 Provinsi, Ini Alasannya
Selain berkoordinasi melalui gubernur, menurutnya, ia akan menjajaki antar dinas di dua kabupaten. "Kita adu peta. (Nanti) kita laporkan ke Balai Jalan. Koordinasi balai nanti di bawah Ditjen Binamarga, PUPR. Nanti akan melakukan studi kelayakan, survei awal lebih dahulu di samping mencocokkan trase jalan yang telah pernah kita tempuh," tuturnya.
.
Baca Juga: Soal Jalan ke Tol Trans Sumatra, Dharmasraya Koordinasi dengan Riau via Gubernur Sumbar
Sebelumnya, Kepala BPJN III Bambang Pardede mengatakan menteri juga telah meminta agar membuat akses jalan yang menghubungkan Jembatan Pulai, Dharmasraya ke jalan tol Padang-Pekanbaru. Pihaknya langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan menentukan trase atau sumbu jalan baru.
Baca Juga: BPJN Segera Tentukan Sumbu Jalan dari Dharmasraya ke Tol Trans Sumatra
.
“Saya sudah tugaskan perencana kami untuk mencari trase ke salah satu pintu tol yang saat ini juga masih rencana pengembangan jalan tol, kalau secara fisik belum mulai,” katanya Rabu (30/9/2020).
Baca Juga: Bupati Dharmasraya Minta Akses Pintu Tol Trans Sumatra
.
Sebelumnya itu lagi, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengusulkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar menyetujui jalan akses dari Dharmasraya ke tol trans Sumatra di Riau.
Baca Juga: Menteri PUPR Setuju, Dharmasraya Tindak Lanjuti Rencana Jalan ke Tol Trans Sumatra
.
Menteri Basuki memberi lampu hijau untuk usulan tersebut. Ia sudah meminta Balai Jalan untuk mengecek dan memprogramkan secara bertahap. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sendiri menindaklanjuti dengan membuat usulan lebih rinci dan teknis. (HM/Rahmadi/SS)