Unand Kukuhkan Prof. Asrinaldi dan Prof. Ratni Jadi Guru Besar

Unand Kukuhkan Prof. Asrinaldi dan Prof. Ratni Jadi Guru Besar

Prof. Asrinaldi ( tengah kanan) dan Prof. Ratni (tengah kiri) diapit Ketua Dewan Profesor (kiri) dan Rektor Unand (kanan). (Foto: Dok. Humas Unand)

Langgam.id - Universitas Andalas (Unand) mengukuhkan dua dosen menjadi guru besar di kampus tersebut pada Senin (15/5/2023). Keduanya adalah Prof. Dr. Asrinaldi, M.Si dan Prof. Dr. Ratni Prima Lita, SE, MM.

Asrinaldi dikukuhkan menjadi guru besar ilmu politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sementara, Ratni menjadi profesor pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pengukuhan yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis tersebut, didahului dengan pidato kedua profesor secara bergantian, dimulai Prof Ratni dan kemudian dilanjutkan oleh Prof Asrinaldi.

Dalam pantauan langgam.id, setelah pidato pengukuhan, kedua guru besar kemudian dipasangkan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Profesor Unand Prof. apt Marlina, Ph.D disaksikan oleh Rektor Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH.

Pengukuhan kedua guru besar adalah seremonial resmi. Keduanya, telah meraih gelar profesor beberapa tahun sebelumnya. Situs resmi Unand merilis, Prof. Ratni Prima Lita telah mendapat gelar guru besar sejak tahun 2019, sedangkan Prof. Asrinaldi sejak 2022 lalu.

Prof. Ratni dalam kesempatan itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Inovasi pemasaran Berbasis Kearifan Lokal: Suatu Terobosan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Industri Kreatif”.

Orasi tersebut disusunnya dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan bersama tim risetnya sejak tahun 2000 hingga tahun 2022. Orasi ini menggambarkan bagaimana UMKM pada industri kreatif bisa dikembangkan melalui inovasi pemasaran berbasis kearifan lokal.

Sedangkan Prof. Asrinaldi menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Eksistensi Partai Politik dalam Keberagaman Identitas Bangsa Serta Dampaknya Penguatan Demokrasi Pancasila di Indonesia”.

Rektor Yuliandri dalam pidatonya mengucapkan selamat kepada kedua guru besar. Ia mengatakan, pengukuhan seorang dosen menjadi guru besar tidak mengubah jati dirinya sebagai seorang ilmuwan.

“Jabatan guru besar membuat kita makin tawadhu, kerendahan hati adalah buah dari ketinggian ilmu seorang anak manusia,” katanya.

Menurut Yuliandri, sejalan dengan itu, integritas pribadi yang unggul pun harus menyertainya sebagai pagar dari semua aktivitas keilmuan yang dilakukan sebagai insan akademik.

Dalam pantauan langgam.id, pengukuhan tersebut dihadiri civitas akademika Unand, keluarga kedua guru besar, sejumlah pejabat dan kepala daerah termasuk dua anggota DPR RI, yakni Guspardi Gaus dan Rieke Diah Pitaloka. (*/SS)

Baca Juga

Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal: Dosen Pascasarjana UNAND Berdayakan Masyarakat di Pantai Tiku Agam
Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal: Dosen Pascasarjana UNAND Berdayakan Masyarakat di Pantai Tiku Agam
Sampai Akhir Tahun 2024, UNAND Bakal Punya 200 Lebih Profesor
Sampai Akhir Tahun 2024, UNAND Bakal Punya 200 Lebih Profesor
UNAND Kukuhkan 4 Guru Besar dari Pertanian dan FMIPA
UNAND Kukuhkan 4 Guru Besar dari Pertanian dan FMIPA
Gubernur Mahyeldi Dorong Alumni Faperta UNAND Berperan Aktif dalam Pembangunan Nasional
Gubernur Mahyeldi Dorong Alumni Faperta UNAND Berperan Aktif dalam Pembangunan Nasional
Faperta UNAND Luncurkan dan Bedah Buku Karya Dosen dan Alumni
Faperta UNAND Luncurkan dan Bedah Buku Karya Dosen dan Alumni
Sepanjang 2024, UNAND Luluskan 7.522 Wisudawan
Sepanjang 2024, UNAND Luluskan 7.522 Wisudawan