Ternak Warga Mati Diterkam di Pasaman, BKSDA Pasang Perangkap

Ternak Warga Mati Diterkam di Pasaman, BKSDA Pasang Perangkap

Tim BKSDA memasang perangkap di Pasaman. (Foto: BKSDA Sumbar)

Langgam.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat memasang perangkap untuk menangkap satwa liar yang menyerang ternak warga di Jorong Kampung Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Minggu, (10/11/2019).

Satwa liar yang menyerang sekitar seminggu terakhir membuat resah warga dengan keselamatan hewan ternaknya. Tercatat 4 ekor ternak kambing warga dilaporkan diserang oleh satwa liar yang diduga jenis harimau Sumatera.

Petugas Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sumbar Resor Agam, Ade Putra mengatakan tim BKSDA mengerahkan 7 personil dari Resor Pasaman. Petugas tersebut sudah melakukan pemantauan dan patroli sejak hari Rabu (6/11/2019).

"Setelah beberapa hari dipantau, akhirnya petugas memutuskan untuk memasang perangkap guna mengevakuasi satwa langka tersebut," katanya kepada langgam.id, Minggu, (10/11/2019).

Tindakan ini diambil mengingat kejadian yang telah berulang kali. Pengusiran yang telah dilakukan tidak membuahkan hasil dan lokasi kejadian juga tidak berada jauh dari pemukiman warga.

Terakhir serangan satwa terjadi hari Sabtu (9/11/2019) lalu sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam serangan itu satu ekor kambing milik Anton, warga jorong Kampung Padang Nagari Aia Manggih Barat mati akibat diterkam satwa tersebut.

Namun satwa tidak berhasil membawa lari ternak karena melihat pemilik mendekati. Sebelumnya pada bulan Juli, didekat lokasi yang sama juga terjadi konflik antara manusia dan satwa liar. Sebanyak 14 ekor ternak warga dimangsa oleh satwa liar yang diduga jenis harimau Sumatera.

Pada saat itu BKSDA melaksanakan pemasangan kamera penjebak (camera trap) sebanyak 4 unit untuk memantau keberadaan dan pergeralan satwa. Selain itu pengusiran juga dilakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian selama hampir satu Minggu.

Berdasarkan hasil pengamatan pada saat itu, sata diketahui telah kembali le habitatnya di hutan lindung Tonang Talu.

Menurut Ade salah satu penyebab terjadinya konflik antara manusia dan satwa liar adalah disebabkan memyempitnya habitat satwa akibat alih fungsi lahan. (Rahmadi/HM)

Baca Juga

Harimau sumatra yang masuk kandang jebak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, diberi nama Puti Malabin. Dikutip dari akun Instagram,
Harimau Sumatra yang Masuk Kandang Jebak di Pasaman Diberi Nama Puti Malabin
BKSDA Sumbar memerintah tim WRU melakukan verifikasi dan penanganan di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupatan Pasaman usai instansi tersebut
Harimau Sumatra Masuk Kandang Jebak di Tigo Nagari Pasaman, Begini Kronologinya
Tim WRU SKW I BKSDA Sumbar melakukan kegiatan penanganan konflik harimau sumatra di Jorong Terantang Tunggang, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo
Harimau Sumatra Muncul di Ladang Sawit Warga Tigo Nagari Pasaman
Benny Utama Mengundurkan Diri sebagai Bupati Pasaman
Benny Utama Mengundurkan Diri sebagai Bupati Pasaman
Jual LPG 3 Kg di Atas HET, Pertamina Sanksi Pangkalan di Pasaman
Jual LPG 3 Kg di Atas HET, Pertamina Sanksi Pangkalan di Pasaman
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra
Hari Harimau Sedunia, Momentum Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatra