Langgam.id- Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 di Stadion Utama Sikabu Padang Pariaman akan dimeriahkan suguhan tarian massal berjudul “Syahadat Mengangkat Harkat”. Menarik sejarah ke 37 tahun lalu, pembukaan MTQ ke-13 di Sumbar juga dimeriahkan tarian massal berjudul “Iqra”.
Calon Gubernur (Cagub) Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, dua sosok yang sama patut menerima apresiasi atas dua karya tarian tersebut. Keduanya adalah maestro seni Minangkabau yang telah mendunia, Elly Kasim dan Alm. Nazif Basir.
“Merunut sejarah 1983 silam, hal yang tak berubah dalam pelaksanaan MTQ adalah tetap digelarnya upacara pembukaan meski dengan ketentuan protokol kesehatan. Hebatnya, tarian massal yang disuguhkan pada dua agenda beda zaman ini merupakan karya dua seniman yang sama, yaitu pasangan maestro kebanggaan Ranah Minang, Almarhum Uda Nazif Basir dan Uni Elly Kasim,” kata Nasrul Abit di kediamannya, (14/11/2020).
Nasrul Abit menyebutkan, jika pada pelaksanaan MTQ ke-13 tahun 1983 kedua seniman kita mempersembahkan tarian “Iqra” untuk memenuhi permintaan langsung dari Gubernur Sumbar saat itu, Ir. Azwar Anas, maka 37 tahun berselang Nasrul Abit sendiri yang meminta keduanya kembali berkarya di pentas pembukaan MTQ.
“Saat meminta beliau berdua untuk menyiapkan tarian massal itu, saya masih aktif sebagai Wakil Gubernur. Sedangkan sekarang saya cuti karena maju di Pilgub Sumbar sebagai calon gubernur. Tapi saya tetap memantau persiapan MTQ ini. Uni Elly Kasim bilang Alhamdulillah persiapan untuk tarian massal sudah rampung,” kata Nasrul Abit lagi
Namun demikian, kata Bupati Pessel dua periode itu lagi, sebersit perasaan haru tentu akan meliputi saat menyaksikan tarian massal “Syahadat Mengangkat Harkat” pada MTQ ke-28 tahun ini. Sebab, seniman Almarhum Nazif Basir tidak lagi hadir secara fisik bersama masyarakat Sumbar untuk menikmati hasil karya dirinya dan Elly Kasim.
“1 Mei 2020 lalu yang memang belum lama rasanya, Allah SWT memanggil Uda Nazif Basir ke sisi-Nya. Tentu kita amat pilu kehilangan sosok seorang seniman, budayawan, wartawan, dan penulis seperti beliau, yang membuat kita banggak karena karya-karyanya yang telah nyata membuka cakrawala kita dalam memandang dunia, serta membuka cakrawala dunia untuk melihart mahligai budaya Minangkabau yang sarat makna dan padat pengajaran,” ucap Nasrul.
Menurut Nasrul Abit, karya “Syahadat Mengangkat Harkat” yang akan disuguhkan pada pembukaan MTQ Nasional ke-28 memang menjadi kenangan dan sumbangsih terakhir Almarhum Nazif Basir untuk Ranah Minang. Ia pun mengajak semua warga Sumbar untuk mendokan perjalanan almarhum di dunia selanjutnya.
“Mari senantiasa berdoa agar beliau selalu dilimpahi kasih sayang oleh Allah SWT di alam sana, di mana kita semua juga lambat laun akan berkunjung dan kembali berkumpul bersama. Terima kasih untuk Almarhum Uda Nazif Basir, atas semua karya dan sumbangsihnya bagi kebudayaan Ranah Minang,” katanya
Selain itu, Nasrul Abit juga mengajak warga senantiasai memberikan doa kesembuhan bagi Uni Elly Kasim. Sebab menurut Nasrul, seorang Elly Kasim adalah cerminan tangguhnya perempuan Minang, yang setia terus berkarya di sepanjang usia.
“Meski saat ini sudah sendiri, Uni Elly Kasim tetap melanjutkan usaha yang sebelumnya dimulai bersama Almahum Nazif Basir. Saya pribadi dan mewakili simpatisan dan warga mengucapkan terima kasih pada dua maestro tersebut, serta pada seluruh seniman yang terlibat dalam tarian massal dan pelaksanaan MTQ secara umum di Sumbar,” ucapnya menutup. (*)