Langgam.id - Sebanyak 70 titik area di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), masuk kategori blank spot atau belum terjangkau sinyal telekomunikasi. Tahun ini, pemkab setempat tengah mengusulkan pembangunan 17 unit pemancar Base Transceiver Station (BTS) ke pemerintah pusat.
"Titik blank spot area itu rata menyebar di setiap kecamatan yang ada di Solsel. Umumnya menjamah kawasan pinggiran dan kebanyakan merupakan wilayah tertinggal atau terisolasi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Solsel, Syamsurizal, Rabu (15/1/2020).
Sejumlah titik lokasi blank spot tersebut lanjut Kadis, bahkan tidak ada sinyal sama sekali. Seperti yang dirasakan masyarakat di tiga kenagarian sulit Lubuk Ulangaling, beberapa area di Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari.
Kemudian empat Jorong di Nagari Lubukgadang Tenggara, Kecamatan Sangir. Area Pintikayu di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dan beberapa titik menyebar di semua Kecamatan lainnya di daerah Sarantau Sasurambi itu.
Setiap tahun, Solsel terus berupaya memangkas atau mengurangi jumlah titik blank spot tersebut. Secara bertahap, pihaknya mengusulkan penyediaan sarana pemancar BTS ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
"Tahun ini kita usulkan pembangunan 17 pemancar BTS sebagai upaya membuka sarana komunikasi di area blank spot itu, sehingga bisa terkoneksi. Usulan tersebut sudah masuk dalam aplikasi milik BAKTI," tuturnya.
Selain kebutuhan pemancar BTS, Pemkab Solsel juga mengajukan penyediaan 53 sarana layanan internet ke BAKTI tahun ini. Layanan internet tersebut dibutuhkan di tempat-tempat umum seperti sekolah, Puskesmas pembantu (Pustu) dan tempat-tempat wisata.
"53 penyediaan layanan internet ini ditujukan untuk 27 SMP, 12 SMA, 12 Pustu dan dua lokasi wisata," jelasnya. (*/ICA)