Soal Tradisi Balimau Jelang Ramadan di Sumbar, Polisi: Dibubarkan Jika Kedapatan

Soal Tradisi Balimau Jelang Ramadan di Sumbar, Polisi: Dibubarkan Jika Kedapatan

Ilustrasi Balimau. (Foto: pariwisata.padang.go.id)

Langgam.id - Pihak kepolisian memastikan akan membubarkan jika masih ada warga Sumatra Barat (Sumbar) yang melakukan kegiatan balimau menyambut masuknya bulan suci Ramadan. Bahkan, Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar secara resmi telah melarang adanya kegiatan tersebut, karena merebaknya wabah Virus Corona (Covid-19).

Biasanya, di Sumbar satu hari menjelang Bulan Ramadan, masyarakat akan berbondong-bondong untuk pergi ke tempat-tempat pemandian di daerah itu. Kegiatan balimau tersebut dinilai sebagai salah satu cara untuk mensucikan diri dengan mandi menggunakan jeruk nipis dan kembang.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setiano menegaskan, pihaknya akan melakukan patroli untuk pengawasan sehari menjelang masuk Ramadhan. Bahkan, kawasan yang menjadi lokasi tradisi balimau akan dijaga personel polisi.

"Kemarin hasil penyampaian Pak Kapolda diteruskan ke kapolres supaya kegiatan ini (balimau) dilarang. Karena kegiatan itu berisiko terhadap penyebaran Virus Corona," ujar Satake Bayu saat dihubungi Langgam.id via telepon, Rabu (22/4/2020).

Ia menyebutkan, jika ada masyarakat yang kedapatan melakukan balimau di tempat umum serta berpotensi menimbulkan kerumunan orang, pihaknya akan membubarkan.

Namun, kata Satake Bayu, sebelumnya pihak kepolisian sudah melakukan imbauan secara persuasif dan humanis.

"Ini agar tidak ada penyebaran Virus Corona. Apabila ditemukan, pasti kami bubarkan, tentu imbauan dulu agar tidak dilaksanakan. Anggota menjaga di lokasi balimau," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto juga menegaskan bahwa apapun bentuk kegiatannya, walaupun merupakan tradisi dan budaya, tapi berpotensi mengundang keramaian, tetap dilarang. Hal itu dilakukan mengingat isu wabah Virus Corona telah terjadi secara menyeluruh di dunia.

"Tentu mesti dihormati terhadap dampak (Covid-19) itu. Jadi, apapun budaya yang juga mungkin sudah terbiasa dilakukan, masyarakat juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan. Jadi, tidak ada pengecualian terhadap budaya," katanya. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Sejumlah terlapor dalam kasus penyegelan KONI Sumatra Barat (Sumbar) mulai dimintai keterangan oleh penyidik Subdit 3 Ditreskrimum Polda
4 Terlapor Penuhi Panggilan Polisi di Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar
Polda Sumbar meminta perwakilan dari massa aksi berunding dengan Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Suryanta terkait tuntutan yang
Demo di Polda Sumbar, Perwakilan Massa Diminta untuk Berunding dengan Kapolda
Pengemudi ojek online atau ojol ikut turun dalam aksi menuntut reformasi Polri pada aksi di Polda Sumbar, Jumat (29/8/2025).
Ojol Ikut Turun dalam Aksi di Polda Sumbar
Massa aksi unjuk rasa di Polda Sumbar menyoraki polisi pembunuh sebagai protes atas meninggalnya pengemudi ojol Afwan Kurniawan
Demo di Polda Sumbar, Mahasiswa Soraki Polisi dengan Sebutan Pembunuh
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa di Kota Padang unjuk rasa di Polda Sumbar menuntut reformasi Polri pasca insiden represif polisi
Mahasiswa Geruduk Polda Sumbar, Desak Reformasi Polri
Laporan kasus penyegelan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mulai masuk tahap penyelidikan.
Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar: Masuk Tahap Penyelidikan, Polisi Panggil Pihak Terlapor