Rumah Tersangka Prostitusi di Padang 4 Tahun Lalu Pernah Dibakar Massa

Rumah Prostitusi di Padang

Penampakan rumah tempat prostitusi di Padang, Sumatera Barat (Foto: Irwanda/Langgam.id)

Langgam.id - Praktik prostitusi yang dilakoni ibu dan anak berinisial H (54) dan D (30) ternyata telah lama beroperasi. Bahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar kediaman tersangka telah mengetahui adanya aktivitas prostitusi tersebut.

Namun beberapa masyarakat mengatakan, bekingan yang kuat menjadikan bisnis lendir itu tetap bertahan. Hingga akhirnya, terhenti di tangan Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar) yang melakukan penggerebekan.

Menurut warga, penggerebekan terhadap kediaman tersangka telah sering dilakukan, mulai dari Satpol PP hingga jajaran kepolisian di tingkat Polsek. Namun usai digrebek dan menyita beberapa barang, beberapa hari kemudian beroperasi kembali.

Baca juga : Pengakuan Warga dan Penampakan Rumah Bisnis Prostitusi Ibu dan Anak di Padang

Bahkan, warga juga telah sempat mengingatkan tersangka untuk menghentikan praktik prostitusi tersebut. Namun peringatan itu tak diindahkan tersangka.

Salah seorang warga, Bujang (nama samaran), mengatakan di rumah prostitusi terdapat enam kamar yang dijadikan indekos. Dulunya, aktivitas di kediaman tersangka itu hanya pijit.

"Memang sudah bertahun, di dalam rumah banyak ada 5 sampai 6 kamar. Dulu pijit tapi ternyata ada aktivitas lainnya. Orang sini sudah tahu, tapi enggak tahulah, bekingannya kuat," ujar Bujang kepada Langgam.id, Selasa (14/1/2020).

Bujang mengakui, usaha lontong malam dijadikan modus agar bisnis esek-esek tidak diketahui. Bahkan, warga yang resah sempat melakukan penggrebekan dan bahkan bertindak anarkis.

"Dulu pernah dibakar, empat tahun yang lalu diamuk massa. Tapi ya, itulah, kami tidak bisa berbuat banyak. Memang aktivitas di sana banyak tamu mulai yang datang pakai mobil dan sepeda motor. Kedoknya lontong malam itu," ungkapnya.

Warga lain, Upiak (nama samaran), mengungkapkan aktivitas di rumah prostitusi memang selalu ramai pada malam hari. Para lelaki silih berganti keluar masuk di kediaman tersangka.

"Lelaki banyak masuk, perempuan juga ada. Dulu kakak saya sebagai RT, pernah ingatkan seharusnya melapor (pendatang). Setahu saya, ketua RT yang sekarang tahu, tapi engga bisa berbuat banyak, begitupun kami masyarakat," ujarnya.

Baca juga : Mucikari Ibu dan Anak di Padang Lakukan Transaksi di Rumah Indekos

Upiak tak menampik H dikenal orang yang sangat tertutup. Meskipun ia merupakan warga asli di kawasan itu, namun jarang berinteraksi dengan tetangga. Pengungkapan kasus ini, baginya, mewakili keresahan masyarakat selama ini.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Syainal Arifin membenarkan lokasi prostitusi di kediaman tersangka telah sering dilakukan penggerebekan hingga menyita barang bukti. Namun, setelah itu kembali beroperasi.

"Kalau setahu saya sudah ada sekitar tiga kali terjadi penggrebekan. Ini bukan pertama kali. Tapi jangan bilang seolah-olah kami (warga) kecolongan, enggak mungkin kami mengawasi langsung," jelasnya.

Syainal mengungkapkan dirinya tidak mengetahui secara persis aktivitas yang ada di kediaman tersangka. Ia hanya tahu yang dijalani keluarga tersangka hanya usaha lontong malam. Tapi, sebelum menjabat sebagai Ketua RT, Syainal mengakui kediaman tersangka sempat nyaris dibakar.

"Kalau saya sebagai ketua RT di sini termasuk masyarakat sangat berharap aktivitas yang dilakukan keluarga ini tidak berulang lagi. Ini harapan kami," katanya (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Sejumlah terlapor dalam kasus penyegelan KONI Sumatra Barat (Sumbar) mulai dimintai keterangan oleh penyidik Subdit 3 Ditreskrimum Polda
4 Terlapor Penuhi Panggilan Polisi di Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar
Polda Sumbar meminta perwakilan dari massa aksi berunding dengan Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Suryanta terkait tuntutan yang
Demo di Polda Sumbar, Perwakilan Massa Diminta untuk Berunding dengan Kapolda
Pengemudi ojek online atau ojol ikut turun dalam aksi menuntut reformasi Polri pada aksi di Polda Sumbar, Jumat (29/8/2025).
Ojol Ikut Turun dalam Aksi di Polda Sumbar
Massa aksi unjuk rasa di Polda Sumbar menyoraki polisi pembunuh sebagai protes atas meninggalnya pengemudi ojol Afwan Kurniawan
Demo di Polda Sumbar, Mahasiswa Soraki Polisi dengan Sebutan Pembunuh
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa di Kota Padang unjuk rasa di Polda Sumbar menuntut reformasi Polri pasca insiden represif polisi
Mahasiswa Geruduk Polda Sumbar, Desak Reformasi Polri
Laporan kasus penyegelan Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mulai masuk tahap penyelidikan.
Kasus Penyegelan Kantor KONI Sumbar: Masuk Tahap Penyelidikan, Polisi Panggil Pihak Terlapor