Puluhan Guru Honorer Temui Gubernur Sumbar, Minta Diangkat Jadi PNS

Perda covid-19 Sumbar, Ranperda New Normal Sumbar | Gubernur Sumbar Bagikan Masker Sekolah dibuka ditengah pandemi, Bansos,gubernur batal vaksin

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (Foto: Humas Pemprov Sumbar)

Langgam.id - Puluhan guru honorer mendatangi kantor Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Rabu (4/11/2020). Kedatangan para tenaga pendidik itu ingin bertemu dengan Gubernur mempertanyakan janji pemerintah dalam menyejahterakan guru honorer, yaitu mengenai penerimaan CPNS.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyambut para guru honorer perwakilan dari daerah kabupaten kota di Sumbar yang tergabung dalam Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non-Kategori 35 Tahun ke Atas (GTKHNK 35 Plus). Kedatangan mereka juga menyampaikan keluhan selama menjalankan profesi sebagai tenaga honorer dan kelayakan pembayaran gaji.

Gubernur mengatakan, pada prinsipnya Pemprov Sumbar memberikan dukungan dan memperjuangkan agar guru honorer bisa jadi PNS. Pernyataan tersebut menanggapi permintaan Forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori 35 Plus.

“Kita dukung penuh, agar guru honorer yang umurnya lewat 35 tahun, bisa jadi PNS. Ini kebijakan pusat. Prinsip, kita hanya berikan dukungan,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah provinsi Sumbar, Gubernur berjanji akan menyurati Presiden Joko Widodo agar harapan guru honorer dapat diperhatikan.

"Kita sangat membutuhkan guru-guru ini, karena guru PNS tidak cukup, apalagi sudah banyak yang pensiun, maka diharapkanlah guru-guru honorer ini bisa diangkat menjadi PNS," katanya.

Menurutnya perlu ada keprihatinan lebih dari pemerintah kepada tenaga pendidik yang sudah lama mengabdikan dirinya bagi negara, tetapi masih berstatus bukan pegawai negeri sipil.

"Tanpa mereka sekolah ngak ada yang mengajar. Di Sumbar, SMA saja ada seribu lebih, mereka dibutuhkan tapi tidak diangkat menjadi PNS. Semoga perjuangannya dapat dikabulkan," katanya.

Sementara itu, Ketua GTKHNK 35 Plus Provinsi Sumbar, Refdha Mulyani, mengatakan, guru honorer yang sudah 35 ke atas ini, ada kekhawatiran nantinya tidak dipekerjakan, untuk dijadikan K2 sudah tidak masuk lagi. Apalagi mau jadi guru PNS, sudah lewat dari umur.

"Memang ini kebijakan pemerintah pusat, agar kami ini bisa jadi PNS, tanpa harus tes. Kami minta nasib kami ini diperhatikan. Agar kesejahteraan kami bisa terjamin," katanya.

Dengan adanya audensi ini, ia berharap pemerintah Sumbar dapat memprihatinkan kondisi para honorer. "Alhamdulillah, gubernur kita sangat respon dengan nasib kita semua," katanya. (Rahmadi/SS)

Baca Juga

Kukuhkan Pengurus S3, Gubernur Mahyeldi: Peran Ormas Sangat Penting bagi Pembangunan Daerah
Kukuhkan Pengurus S3, Gubernur Mahyeldi: Peran Ormas Sangat Penting bagi Pembangunan Daerah
Gubernur Sumbar Sambangi Google Indonesia Tawarkan Sejumlah Program Kolaboratif
Gubernur Sumbar Sambangi Google Indonesia Tawarkan Sejumlah Program Kolaboratif
Gubernur Mahyeldi: Sumbar Butuh Dukungan Muhammadiyah untuk Memperkuat Nagari
Gubernur Mahyeldi: Sumbar Butuh Dukungan Muhammadiyah untuk Memperkuat Nagari
Gubernur Mahyeldi Dorong Alumni Faperta UNAND Berperan Aktif dalam Pembangunan Nasional
Gubernur Mahyeldi Dorong Alumni Faperta UNAND Berperan Aktif dalam Pembangunan Nasional
Jadi GRS Pertama di Sumatra, Gubernur Sumbar Apresiasi Sekolah Kristen Kalam Kudus
Jadi GRS Pertama di Sumatra, Gubernur Sumbar Apresiasi Sekolah Kristen Kalam Kudus
Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang jadi Google Reference School Pertama di Sumatra
Sekolah Kristen Kalam Kudus Padang jadi Google Reference School Pertama di Sumatra