Pita Hitam di Dada, Tanda Duka dan Desak Presiden Segera Terbitkan Perpu KPK

Pita Hitam di Dada, Tanda Duka dan Desak Presiden Segera Terbitkan Perpu KPK

Ilustrasi

Langgam.id - Upaya menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas, Feri Amsari kampanyekan penggunaan pita hitam di dada dalam kegiatan sehari-hari. Hal itu juga bertujuan untuk mendesak Presiden Indonesia, Joko Widodo terbitkan Perpu KPK.

Penggunaan pita hitam, kata Feri, merupakan gagasan dari sejumlah dosen dan masyarakat di Indonesian dan itu akan terus dikampanyekan.

Menurut Feri, penggunaan pita hitam dalam kegiatan sehari-hari adalah sebagai gerakan sosial. Pita hitam itu melambangkan duka terkait adanya Revisi UU KPK yang dinilai sebagai bentuk pelemahan terhadap lembaga anti rasuah tersebut.

Selain itu, pita hitam tersebut juga menandakan duka bagi lima orang pejuang demokrasi yang meninggal dunia dalam aksi menolak RUU KPK.

"Jadi, kita akan pakai setiap hari, sampai Presiden mengeluarkan Perpu. Orang yang menggunakan, menandakan bahwa dirinya adalah bagian dari aksi. Gerakan kita tidak hanya terbatas di jalan saja," ujarnya kepada Langgam.id saat dihubungi via telepon, Sabtu (12/10/2019).

Gerakan ini, kata Feri, akan terus dikampanyekan dan digulirkan ke berbagai kalangan. Bahkan, menurut Feri, di Surabaya, gerakan penggunaan pita hitam sudah dilaunching secara resmi.

"Ide awal dari gerakan ini yaitu dari sejumlah dosen dan masyarakat umum. Tentunya, ini bagi mereka yang hatinya terpanggil saja. Di Padang, kita juga akan segera kampanyekan," ucap Feri.

Adanya gerakan ini, Feri berharap Presiden Indonesia, Joko Widodo segera menerbitkan Perpu, sehingga tidak ada lagi pergerakan yang bisa merugikan anak bangsa dan tidak ada lagi jatuh korban jiwa.

"Kami yakin, teman-teman mahasiswa murni untuk pergerakan, kalau ada penyusup, itu orang lain yang juga punya kepentingan lain," katanya. (Rahmadi/ZE)

Baca Juga

Lapangan Padel pertama di Sumbar
Glasshaus Court, Lapangan Padel Pertama yang Bakal Buka di Sumbar
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi melepas lima mahasiswa UNAND mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang digelar
Lima Mahasiswa UNAND Ikuti Program KKN Internasional
Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Jazeera Islamic International Primary School, SD di Sumbar yang Terapkan Kurikulum Cambridge Secara Penuh
Penulis dan jurnalis yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, M Fajar Rillah Vesky, bersama mantan Ketua KNPI Desmar Ayudi,
KPK Gelar ACFFest2025 di Luak Limopuluah, Fajar Rillah Vesky-Desmar Ayudi jadi Pembicara
Universitas Andalas (UNAND) mengukuhkan lima guru besar tetap dari Fakultas Teknik di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis,
Kukuhkan 5 Guru Besar, Kini UNAND Miliki 210 Profesor
Lulusan TK SafaMarwa Padang Bisa Berbahasa Inggris dan Hafal Ayat-ayat Pendek
Lulusan TK SafaMarwa Padang Bisa Berbahasa Inggris dan Hafal Ayat-ayat Pendek