Pemprov Sumbar Jalin MoU dengan IPB, Ada 7 Poin Kerja Sama

Pemprov Sumbar Jalin MoU dengan IPB, Ada 7 Poin Kerja Sama

Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Wagub Audy Joinaldy melakukan kerja sama dengan IPB. (foto: IG Mahyeldi)

Langgam.id Pemprov Sumbar mengadakan kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa (13/4/2021.  Kerja sama ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan dan rencana kerja antara Pemprov Sumbar dengan IPB tentang Sinergi Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di IPB Bogor.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, kemitraan kerja sama ini tentu sebagai sebuah upaya nyata dalam produktifitas masyarakat untuk meningkatkan hasil pendapatan masyarakat.  Dirinya menyadari waktu yang cukup pendek pemerintahan saat ini hingga tahun 2024.

“Hal ini menjadi tantangan dalam mewujudkan keinginan menciptakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumbar. Membangun kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak ini dilakukan sebagai langkah percepatan pembangunan di Sumbar,” ujarnya.

Ia  juga mengatakan dengan segala kelebihan dan prestasi IPB sebagai perguruan tinggi dengan berbagai inovasi yang telah dihasilkan tentu diharapkan akan memberikan dampak baik dalam berbagai hal potensi yang ada di Sumbar.

Menurutnya, ada tujuh poin ruang lingkup kerja sama yang akan dilakukan dengan OPD Sumbar terkait dengan IPB  dalam nota kesepakatan ini.

Meliputi  yaitu kuliah kerja nyata pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan potensi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan serta UKM/IKM di Sumbar.

Kemudian terang Mahyeldi, penelitian dan pengembangan potensi sumber daya alam dan budaya Sumbar, revitalisasi lingkungan yang rusak dan pemanfaatan limbah pertanian, peningkatan pendapatan dan daya saing daerah, pengembangan destinasi wisata unggulan agro dan eko.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria menyambut baik visi gubernur mewujudkan Sumbar madani yang unggul dan berkelanjutan. Dimana istilah unggul menjadi tren saat ini.

“Dan istilah berkelanjutan dapat secara ekonomi, sosial budaya dan berkelanjutan secara ekologis. Dan senang sekali dapat bekerja sama dengan  berbagai kalaborasi dengan Pemprov Sumbar dan berbagai pihak,” katanya.

Arif Satria menjelaskan, bahwa IPB  memiliki hubungan baik dengan dua universitas terkemuka di Sumbar. Yaitu, Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai mitra strategis dan sesama rektor memikili interaksi personal sangat baik.

“Klaborasi tripatri IPB, Pemprov Sumbar dan perguruan-perguruan tinggi di Sumbar mesti menjadi kekuatan yang baik. Masing-masing perguruan tinggi memiliki streng yang berbeda, sehingga saling menambah agar kita benar-benar kuat dalam memajukan pembangunan daerah dan nasional,” ucap seperti keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).

Ia mengungkapkan, IPB telah melakukan produk-produk yang berbeda dari generasi sebelumnya, dimana pada generasi pertama gula pertanian berasal dari tebu. Sementara generasi ketiga gula sudah dapat diolah dari bentuk lain misal dari limbah sawit dan juga dari kulit singkong jadi gula.

“Ketika kami ditanyakan oleh Presiden Joko Widodo bagaimana IPB dapat melakukan inovasi-inovasi menciptakan sumber ketahanan pangan dari berbagai elemen tanaman lain, sehingga ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia semakin terjamin,” katanya.

Ia juga menyampaikan, saat ini sektor pertanian sangat penting, pertama sebagai sumber pangan nasional.

“Kemudian sebagai sumber bahan-bahan kesehatan karena kita masih impor bahan obat-obatan, maka kedaulatan bidang kesehatan mesti kita wujudkan dengan meningkatkan potensi daya lokal untuk kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Ketiga terang Arif, urmaterial sudah sangat banyak seperti produk kosmetik, produk helm. “Bahkan kita sudah melakukan inovasi menghasilkan kulit udang sebahan pelapis bodi pesawat antiradar,” sebutnya.

Kemudian katanya, juga rompi anti peluru. Hal ini juga terungkap pada saat kunjungan wakil menteri pertahanan RI bahwa IPB juga memiliki inovasi dalam bidang pertahanan. Maka inovasi bukan hanya pangan, pertahanan, obat-obatan material lainnya sebagai alternatif. (Rahmadi/yki)

Baca Juga

Sekda Sumbar Ajak DWP Berkolaborasi Wujudkan Pengungsian Ramah Perempuan dan Anak
Sekda Sumbar Ajak DWP Berkolaborasi Wujudkan Pengungsian Ramah Perempuan dan Anak
Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sumbar, Mulyadi Serahkan Bantuan 28 Unit Komputer di SMKN 1 Baso
Tingkatkan Mutu Pendidikan di Sumbar, Mulyadi Serahkan Bantuan 28 Unit Komputer di SMKN 1 Baso
Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad Beri Dukungan Moril Warga Terdampak Bencana di Pasie Laweh
Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad Beri Dukungan Moril Warga Terdampak Bencana di Pasie Laweh
Soal Kayu Gelondongan Penyebab Banjir Sumatra, Anggota DPR RI Mulyadi: Kejahatan Luar Biasa
Soal Kayu Gelondongan Penyebab Banjir Sumatra, Anggota DPR RI Mulyadi: Kejahatan Luar Biasa
Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi
Gubernur Sumbar Soal Bantuan Negara Asing: Kita Tidak Menghalangi
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan beberapa lokasi pertambangan dan memasang plang pengawasan di Padang Pariaman usai banjir melanda kawasan tersebut.
Kementerian LH Segel Pertambangan di Padang Pariaman Usai Dilanda Banjir