Pasca Terbaliknya Kapal Wisata di Pariaman, Nahkoda dan ABK Diamankan Polisi

Pasca Terbaliknya Kapal Wisata di Pariaman, Nahkoda dan ABK Diamankan Polisi

Proses evakuasi korban tenggelam di Pariaman. (Foto: BPBD Kota Pariaman)

Langgam.id - Kepolisian Resor (Polres) Kota Pariaman melakukan penyelidikan terkait insiden terbaliknya kapal wisata akibat dihantam gelombang di perairan laut Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) pada Sabtu (26/10/2019).

Penyelidikan dilakukan untuk mencari fakta apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa yang menewaskan satu orang penumpang tersebut.

Termasuk kronologis kejadian dan informasi soal kapal wisata yang mengalami over kapasitas dengan jumlah penumpang 23 orang. Padahal, sesuai peraturan Pemerintah Kota Pariaman jumlah maksimal kapal wisata hanya 20 penumpang. Begitupun dugaan kapal berlabuh dan menaiki penumpang tidak melalui dermaga resmi.

Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan mengatakan, pihaknya telah mengamankan nahkoda dan anak buah kapal (ABK) untuk dimintai keterangan. Selain itu dua dari tujuh orang calo penumpang juga telah diperiksa.

“Dengan insiden kemarin kami langsung bertindak. Langkah selanjutnya, kami lakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi termasuk nahkoda dan ABK dan calo penumpang," ujar Andry dihubungi langgam.id, Minggu (27/10).

Andry membenarkan informasi awal kapal tersebut tidak melalui dermaga resmi yang ditetapkan Pemerintah Kota Padang. Terkait itu, pihaknya masih melakukan pendalaman dan kroscek di lapangan.

"Jadi informasi awal tentu sangat minim dan masih dini, kami sekarang kroscek. Apakah benar yang bersangkutan betul menaikkan penumpang memang tanpa melalui dermaga yang ditetapkan dan tidak memberikan karcis yang mana di situ termasuk ada asuransinya," kata.

"Saya meminta waktu satu atau dua hari ke depan, mohon bersabar kepada rekan wartawan, ini semua akan kita tangani. Kalau memang dalam insiden ini ada unsur kesengajaan atau kelalaian yang  melanggar aturan kami akan melakukan penindakan. Kami akan bertindak tegas," sambung Andry.

Ia mengatakan, dari informasi yang beredar masih simpang siur dan pihak kepolisian tidak ingin hal tersebut terus berlarut. Maka dari itu, penyidik akan bekerja sesuai berdasarkan fakta dan kondisi yang sebenarnya.

"Kami cek betul-betul lokasi dan jaraknya berapa. Termasuk keterangan dari informasi yang beredar ketika kapal terombang-ambing penumpang ada yang minta kembali tapi nahkoda tetap melanjutkan (perjalanan) karena merasa mampu. Nah ini kita gali terus, karena ini terkait kelalaian atau kesengajaan nahkoda," tegasnya.

Di sisi lain, katanya, termasuk kapabilitas dan kompetensi nahkoda kapal apakah memiliki izin berlayar kapal wisata dari  Syahbandar dan dinas terkait. "kan sudah over kapasitas kalau sesuai peraturan pemerintah. Atau kesengajaan dan kelalaian, kami dalami," ungkapnya.

Hingga kini, pihaknya kepolisian masih belum bisa meminta keterangan dari para penumpang. Hal ini dikarenakan seluruh penumpang masih dalam kondisi tak stabil dan trauma. Apalagi, salah satu rekan mereka bernama Masyrida (39) Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Palupuh, Kabupaten Agam tewas dalam insiden ini.

Sebelumnya, kapal wisata ini membawa penumpang hendak menuju objek wisata Pulau Angso Duo, Sabtu (26/10) kemarin. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, di pertengahan jalan kapal dihantam ombak dan terbalik. (Irwanda/RC)

Baca Juga

Polisi Amankan Rangkaian Bom Ikan yang Ditemukan Warga di Pariaman
Polisi Amankan Rangkaian Bom Ikan yang Ditemukan Warga di Pariaman
cara menambah wawasan
Bhabinkamtibmas Polres Pariaman Selesaikan Aduan Pencemaran Nama Baik dengan Damai
Setubuhi Anak Bawah Umur, Pria di Sawahlunto Ditangkap Polisi
Pengendara Penabrak Polisi di Pariaman Berstatus Tersangka, Dijerat Pasal Penganiayaan
Hendak Konsumsi Ganja, Pemuda di Padang Pariaman Ditangkap Tim Opsnal Mata Elang
Hendak Konsumsi Ganja, Pemuda di Padang Pariaman Ditangkap Tim Opsnal Mata Elang
Kapal Nelayan Dihantam Badai di Perairan Pesisir Selatan, 1 ABK Meninggal
Kapal Nelayan Dihantam Badai di Perairan Pesisir Selatan, 1 ABK Meninggal
Sebanyak lima jenazah masih berada di Puskesmas Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Lima jenazah itu diduga merupakan korban dari
Dibacok Kepala Dusun di Pariaman, Korban Meninggal dengan Luka di Kepala dan Wajah