Langgam.id- Tren partisipasi pemilih di Sumatra Barat dalam pemilu cenderung menurun.
Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum Sumatra Barat pada pemilu legislatif tahun 2004 partisipasi pemilih 75, 65 persen. Kemudian menurun pada pemilu 2009 menjadi 70,46 persen, dan sedikit meningkat 70, 78 persen pada pemilu 2014.
Sedangkan pemilihan presiden pada 2004 partisipasi pemilih 72, 23 persen pada putaran pertama dan 66,39 persen putaran ke dua. Selanjutnya pada pilpres 2009 partisipasi pemilih 71, 10 persen, kemudian menurun ketika Pilpres 2014 menjadi 65, 19 persen.
Penurunan juga terjadi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Sumatra Barat. Pada pilkada gubernur Sumbar 2005 partisipasi pemilih 64,26 persen, kemudian pilkada 2010 partisipasi pemilih 63, 62 persen, dan terus menurun tahun 2015 menjadi 59,58 persen.
Menurut Komisioner KPU Sumbar Gebriel Daulay, ada banyak faktor penyebab turunnya partisipasi pemilih. salah satu faktor yang membuat menurunnya partisipasi pemilih karena semakin sedikitnya calon peserta pemilu.
Ia mencontohkan pada peserta pilpres tahun 2004 ada lima pasang calon, kemudian tiga calon pada tahun 2009, dan terakhir dua calon pada 2014.
“Kalau calonnya sedikit tentu tim sukses yang akan bekerja juga tambah sedikit,” kata Gebriel di Padang Rabu (9/1/2019).
Walau mengalami penurunan setiap periode pemilu, KPU Sumbar tetap berusaha meningkatkan partisipasi pemilih dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat dan lewat media masa.(Rahmadi/SR)