Melihat Keunikan Menara Observasi Tertipis di Dunia yang Miliki Diameter 3,9 Meter

Menara tertipis di dunia

Menara observasi i360 di Brighton, Inggris. [foto: Wikimedia Commons]

Menara i360 di Kota Brighton, Inggris dianggap sebagai menara observasi tertipis di dunia dengan diameter 3,9 meter dan ketinggian 162 meter.

Langgam.id - Inggris menjadi salah satu negara yang menyimpan banyak keunikan. Salah satunya yang menarik perhatian yakni menara observasi yang terletak di Kota Brighton di tepi pantai Inggris.

Menara tersebut sukses mencuri perhatian karena dianggap sebagai menara observasi tertipis di dunia. Bagunan tersebut hanya memiliki diameter 3,9 meter dengan rasio tinggi  terhadap lebar yakni 40:1.

Melansir Odditycentral pada Senin (25/10/2021), menara tersebut dirancang oleh Marks Barfield Architects, perusahaan yang juga merancang roda London Eye. Jika dilihat dari jauh, menara tersebut tampak seperti jarum raksasa.

Meski bukan satu-satunya menara observasi yang ada di dunia, namun bangunan ini menjadi yang paling tipis diantara menara lainnya. Miliki diameter 3,9 meter dan tinggi 162 meter, membuat menara ini terlihat sangat unik.

David Marks dan Julia Barfield merupakan pendiri menara observasi i360 di Kota Brighton, Inggris. Agara menara tersebut dapat dibangun, mereka berjuang agar bisa mendapatkan dana  untuk proyek ini.

Lampiran Gambar

Terdapat serangkaian tantangan teknik yang harus mereka hadapi untuk merealisasiskan ide tersebut. Hingga akhrinya pada tahun 2013 lalu, menara tersebut berhasil memperoleh £36,2 juta (Rp 705 miliar) dari £42,2 juta (Rp 822 miliar) biaya konstruksi dari dewan pinjaman pekerjaan umum pemerintah. Berkat dana tersebut, proyek itu pun mulai dibangun.

Hal yang cukup rumit yakni ketika membangun fondasi di atas bebatuan dasar kapur. Lantaran strukturnya yang sakat tipis, pekerja harus lebih hati-hati. Lantaran berada di tepi pantai, angin di sana bisa mencapai 130km/jam. Hal ini tentu menambah kesulitan dalam pengerasan menara tersebut.

Namun berkat kerja keras dan keseriusan tim Marks Barfield Architects, bangunan tersebut berhasil didirikan dan menjadi menara observasi tertipis di dunia. Meski tipis, menara i360 ternyata dapat aman menahan angin dengan kecepatan 161 km/jam.

Lampiran Gambar

Selain bentuknya yang tipis, menara tersebut semakin mencuri perhatian lantaran menawarkan pemandangan 360 derajat Brighton dan garis pantai. Pengunjung bisa dengan mudah pergi ke puncak menara dengan menggunakan kereta gantung vertikal pertama di dunia.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Ini Miliki Nama Unik yang Terdiri dari 11 Huruf Pertama Alfabet

Menara tersebut juga memiliki pod kaca di bagian atas berukuran diameter 59 meter. Bahkan pod kaca tersebut dikabarkan dapat menampung hingga 200 orang sekaligus.

Tag:

Baca Juga

Foto tidak senonoh diduga Wali Nagari Guguak VII Koto Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat (Sumbar) YR, beredar di media sosial dan viral.
Foto Tak Senonoh Beredar dan Viral, Wali Nagari Guguak VIII Koto Didesak Mundur
Lagu Minang berjudul Mimpi Parintang Rusuah yang dinyanyikan oleh Al Arifin tersebut, akhir-akhir ini viral di media sosial, terutama
Viral Usai Erupsi Gunung Marapi, Lagu Mimpi Parintang Rusuah Rupanya Dirilis Sejak 2019 Lalu
Kadisdik Limapuluh Kota, Afri Efendi, mangkir dua hari berturut-turut saat dipanggil DPRD. Pemanggilan itu terkait dengan video viral
Kadisdik Limapuluh Kota 2 Kali Mangkir Dipanggil DPRD Soal Murid SD Berkata Kasar ke Guru Viral
Aksi heroik seorang pria berbaju hitam yang melakukan penyelamatan terhadap bus ANS yang mengalami rem blong di kawasan Sitinjau Lauik.
Pria Penyelamat Bus di Sitinjau Lauik Dapat Tawaran Pekerjaan dari Pengusaha Tajir, Digaji Rp10 Juta
Baru-baru ini di media sosial viral aksi heroik seorang pria yang melakukan penyelamatan terhadap bus ANS yang rem blong di Sitinjau Lauik
Viral Aksi Heroik Pria Lakukan Penyelamatan Bus ANS yang Alami Rem Blong di Sitinjau Lauik
Langgam.id - Telah terjadi pemaksaan kepada dua mahasiswi asrama Unand dengan melakukan secara paksa tindakan pengguntingan celana mahasiswi.
Pemaksaan di Lingkungan Kampus? Kemunduran Berpikir!