Lamang Tapai, Kuliner Klasik Enak Disantap Saat Berbuka Puasa

kuliner puasa

Lamang Tapi (foto:instagram @wspramono)

Langgam.id - Kuliner legendaris menjadi menjadi alternatif menu buka puasa. Di Sumatra Barat (Sumbar), nyaris semua produk kudapan tradisional muncul di tengah masyarakat setiap Ramadan.

Beruntungnya, tahun ini pasa pabukoan Ramadan sudah kembali digelar. Di sana, kita bisa menemukan berbagai makanan khas Minang yang cocok disantap untuk berbuka puasa. Bahkan tak jarang, kita akan menemui makanan langka yang sudah jarang ditemui di hari-hari biasa.

Salah satu menu yang kerap ditemukan setiap Ramadan adalah Lamang Tapai. Panganan khas ini dikenal berasal dari Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Namun kini orang-orang diluar Tanah Datar sudah pandai membuat Lamang Tapai. Alhasil, makanan ini sudah bisa ditemui di berbagai daerah di Sumbar.

Selain saat Ramadan, kudapan manis ini ditemukan di hari-hari besar atau baralek warga Sumbar. Banyak juga ditemui dalam kegiatan pertemuan pemerintah, niniak-mamak dan sebagainya. Ya, Lamang Tapai identik dengan makanan pembuka, sebelum menyantap nasi saat berbuka puasa.

Dilansir dari website sumbar travel, Lamang ini terbuat dari beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu. Sebelumnya, sudah dicampuri santan berbungkus daun pisang.

Adonan lalu dibakar di atas tungku selama sekitar 2 jam. Setelah didinginkan, Lamang mulai dipotong-potong sesuai ukuran yang disukai atau rata-rata tebalnya hanya 2 centimeter.

Baca juga: Kue Bongko, Si Manis yang Hanya Bisa Dinikmati Saat Ramadan

Setelah itu, dibubuhi Tapai yang terbuat dari fermentasi beras ketan hitam dengan ragi. Tapai ini berkuah manis karena dicampuri gula pasir. Wah, nikmat dan sedap sekali menyantap ini saat berbuka puasa.

Rata-rata, penyuka Lamang Tapai adalah generasi 90 an ke atas. Alangkah sayang jika generasi millenial tak mengicap nikmatnya menu berbuka turun temurun dari nenek moyang ini. Sebab, Lamang Tapai selalu populer setiap Ramadan dan Idul Fitri.

“Kami dulu waktu anak-anak berebut makanan khas ini setiap kali berbuka. Sekarang Lamang Tapai masih disukai, tapi mungkin anak-anak muda kini kurang,” kata Bustami (67) warga Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.(*/Ela)

Baca Juga

Semarak Tanjung Barulak Hadirkan Ragam Kekayaan Budaya dan Kuliner
Semarak Tanjung Barulak Hadirkan Ragam Kekayaan Budaya dan Kuliner
Penutur Kuliner
Penutur Kuliner
Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur
Gempa Magnitudo 4,5 Dekat Bukittinggi Kagetkan Warga Jelang Sahur
Fateta Selenggarakan Penganugrahan Fateta Food Award 2021, Mengangkat Usaha Jasa Boga Catering menjadi Pilihan Favorit Konsumen
Fateta Selenggarakan Penganugrahan Fateta Food Award 2021, Mengangkat Usaha Jasa Boga Catering menjadi Pilihan Favorit Konsumen
bubua putiah
Menikmati Semangkuk Bubua Putiah yang Lembut Saat Berbuka Puasa
Berikut Bacaan Doa Setelah Salat Idul Fitri yang Bisa Diamalkan
Berikut Bacaan Doa Setelah Salat Idul Fitri yang Bisa Diamalkan