Langgam.id - Bantuan kepada keluarga OK, korban pengeroyokan hingga meninggal dunia yang dilakukan sopir dan kernet bus ALS terus mengalir. Kali ini para pecinta bus mania di Sumatra Barat (Sumbar) melakukan penggalangan donasi.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk simpati komunitas tersebut kepada keluarga korban. Apalagi korban meninggalkan istri dan anaknya yang masih kecil.
Menurut Ketua Komunitas Pecinta Bus Mania Tando Hati Badunsak Sumbar, Doni Adrian, penggalangan donasi telah dilakukan sejak kasus ini mulai diungkap pihak kepolisian. Penggalangan donasi diumumkan di grup Facebook.
"Kami memiliki sekitar seribuan anggota yang tersebar di Sumbar hingga Jakarta. Penggalangan dana telah dilakukan semenjak kasus ini terungkap," kata Doni dihubungi langgam.id, Senin (25/1/2020).
Tahap pertama, kata Doni, donasi yang terkumpul telah diserahkan kepada pihak keluarga. Perwakilan komunitas telah menyambangi kediaman keluarga korban di Jorong Guguak Nenas, Kenagarian Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung.
"Kemarin kami serahkan, sekalian menjenguk. Terkumpul tahap pertama lebih kurang Rp900 ribu, ini karena penggalangan baru beberapa hari," jelasnya.
Doni mengungkapkan penggalangan dana akan terus dilakukan. Semoga upaya ini dapat membantu sedikit beban keluarga korban yang ditinggalkan.
"Ini donasi masih terus berlanjut. Insyaallah. Karena keluarga korban, keluarga kurang mampu. Ini bentuk peduli kami, sesama pecinta bus," ujarnya.
"Harapan kami sama pihak kepolisian, semoga terungkap hendaknya pelaku semuanya. Pelaku dapat dihukum setimpalnya," sambungnya.
Seperti diketahui, dua dari empat pelaku pengeroyokan hingga berujung meninggalnya korban telah berhasil ditangkap di Kota Medan, Sumatra Barat (Sumbar). Dua pelaku itu berinisial ASS (29) dan AAN (27) yang merupakan sopir dan kernet bus ALS.
Sedangkan dua pelaku lainnya masih diburu yang kini masuk daftar pencarian orang Polres Sijunjung. Kapolres Sijunjung, AKBP Andry Kurniawan berjanji memburu dua pelaku lainnya meskipun bersembunyi di mana pun.
"Yang dua lagi masih dalam pengejaran. Kemanapun akan tetap kita kejar, karena tidak ada ruang untuk pelaku kejahatan," tegasnya.
Dia menjelaskan, polisi bekerja keras mengungkap kasus ini sejak awal. Hal itu terbukti dari ditangkapnya dua tersangka di Medan.
"Pelaku ditangkap di Medan, pelaku terpaksa diberikan tindakan tegas terukur," ucapnya. (Irwanda)