Di tengah pelarian Izet, amarah wargnet terus mengalir. Bahkan sejumlah komedian ikut menjadikan aksi izet sebagai bahan parodi. Meme tentang Izet juga tersebar di berbagai platform.
Dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Abdullah Khusairi mengatakan, fenomena kemunculan meme atau parodi preman Izet ini tak terlepas dengan kemajuan teknologi. Hal ini sebagai bentuk kritik sosial.
“Selama ini tidak ada tempat, sekarang ada new media. Kemudian ini ironi sosial yang dikritik oleh publik. Sebenarnya publik marah, tapi dengan cara lucu. Karena memang publik tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berkomentar,” jelasnya.
Rasa penasaran warganet tentang keberadaan Izet akhirnya terjawab pada Kamis (15/7/2021). Preman tukang palak itu akhirnya ditangkap polisi setelah bersembunyi di salah satu rumah di Tanah Datar.
Baca juga: Begini Kronologi Penangkapan Preman Izet di Tanah Datar
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pelaku sempat kabur saat dilakukan penggerebekan. Pihaknya pun kejar-kejaran hingga akhirnya pelaku menyerah.
“Di sana ada rumah yang dia tempati. Kemudian tim ke sana, sempat kabur ke kebun. Jadi kejar-kejaran sampai ke kebun,” kata Satake Bayu dihubungi langgam.id, Kamis (15/7/2021).
Izet kemudian dibawa ke Padang untuk menjalani pemeriksaan. Si preman yang begitu beringas saat melakukan pemalakan itu kini menyesali perbuatannya.
“Saya minta maaf kepada sopir yang saya lakukan pemalakan. Saya menyesal dan tidak akan pernah mengulangi lagi, saya berjanji kepada diri saya,” kaya Izet kepada awak media.
Ia mengakui, pasca videonya viral dirinya merasa tertekan. Bahkan tak sanggup melihat atau bermain media sosial.
“Saya lebih merasa itu. (Memantau media sosial) saya enggak sanggup. Itu kekhilafan saya. Saya meminta maaf kepada netizen media sosial dan masyarakat Sumbar,” ujarnya. (Irwanda/ABW)