Langgam.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Supardi mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam menuntaskan berbagai persoalan sosial yang terjadi pasca pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada Penyuluhan Keliling Kota Payakumbuh dalam Program Pemberdayaan Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Kamis (4/8/2022).
Supardi mengajak masyarakat hingga tingkat kelurahan untuk mewaspadai hal-hal negatif setelah masa peralihan usai pandemi Covid-19 melanda.
Beberapa tahun lalu, jelasnya, seluruh daerah dilanda penyakit yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya yaitu Covid-19. Pandemi kemudian meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan dari ekonomi anjlok hingga terganggunya sistem pendidikan.
“Ada lagi yang lebih buruk, yaitu tingkat kemiskinan dan pengangguran juga meningkat,”katanya.
Dia menjabarkan, pada sistem pendidikan pergeseran pun terjadi. Jika setiap pagi anak kita diajarkan oleh guru secara langsung, pada saat itu terpaksa belajar dirumah dengan sistem daring.
HP yang dulunya untuk berkomunikasi telah beralih fungsi sebagai media menerima pelajaran. Kondisi itu berlangsung hingga 2021, ketika Covid-19 bisa dikendalikan dan belajar kembali pada sistem tatap muka, maka banyak yang tidak biasa, hingga angka tinggal kelas pun meningkat.
"Banyak tatanan kehidupan berubah termasuk pada orang tua, karena harus banyak beraktivitas di rumah maka HP menjadi benda yang melalaikan, digunakan untuk menonton ataupun lainya," katanya.
Dia juga menyorot adanya kenakalan remaja seperti anak muda yang menghisap lem hal itu sangat merugikan masa depan mereka, seperti diketahui lem merupakan benda yang mengandung psikotropika namun belum diatur undang-undang hukum pidana, sehingga pihak berwajib belum bisa menangkap.
Perbuatan negatif itu sangat berbahaya, bisa mengancam jiwa yang melakukannya. Hal ini dikhawatirkan akan hancurnya satu generasi karena perbuatan tercela itu, ketika seseorang telah terpapar zat yang terkandung dalam lem, maka dia akan setengah gila.
"Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Melalui program penyuluhan keliling ini diharapkan masyarakat lebih peka dalam mengentaskan persoalan-persoalan sosial," ujarnya.
Dia mengatakan begitulah kondisi sosial yang terjadi pada tahun 2022. Jika tidak dicarikan solusinya maka akan menjadi bom waktu dikemudian hari, persoalan ini tidak hanya tanggung pemerintah saja, namun juga seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Pentingnya Nilai Kepahlawanan di Tengah Masyarakat
"Kita harus siapkan generasi-generasi yang siap dalam menghadapi arus globalisasi pada masa depan, mari kita cari solusinya bersama-sama,”ajaknya.
--