Kesaksian Warga Soal Gadis 18 Tahun Ditemukan Terkubur: Tangan Terikat

Jenazah Nia Kurnia Sari telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk dilakukan autopsi. Gadis 18 tahun penjual gorengan ini sebelumnya

Tim gabungan melakukan evakuasi jasad korban yang ditemukan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. [foto: BPBD Padang Pariaman]

Langgam.id - Jenazah Nia Kurnia Sari telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk dilakukan autopsi. Gadis 18 tahun penjual gorengan ini sebelumnya ditemukan meninggal dengan kondisi terkubur.

Jasad Nia ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (8/9/2024).

Nia telah dinyatakan hilang sejak Jumat (6/9/2024), saat berjualan gorengan. Kuat dugaan, gadis malang ini korban pembunuhan.

Namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Begitupun, menunggu hasil autopsi jenazah Nia.

Safril, salah satu warga dan juga tetangga korban, mengatakan korban ditemukan terkubur pada sore hari. Saat itu, ada sekitar 200 warga melakukan pencarian.

"Awalnya ada anak kecil menemukan tali rafia, lalu anak ini menariknya. Ternyata, keluar tangan korban dari tanah," kata Safril di Rumah Sakit Bhayangkara Padang, Minggu (8/9/2024) malam.

Baca juga: Gadis 18 Tahun di Padang Pariaman Ditemukan Terkubur usai Hilang 3 Hari saat Jual Gorengan

Ia menambahkan kemudian temuan itu diberitahu kepada warga yang melakukan pencarian. Dilakukan penggalian dan ditemukan jasad korban.

"Dikubur sedalam kurang lebih setinggi lutut. Anak ini dikubur dengan tangan diikat di tangan," ungkapnya.

Nia diketahui berasal dari keluarga kurang mampu. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Menurut Safril, sehari-hari anak ini memang menjual gorengan yang dijajakan dengan berjalan kaki. Ia menduga, korban telah diintai.

"Saat melakukan pencarian, kami warga menemukan dagangan, jilbab dan sendal dia berserakan," ujarnya.

Mewakili warga, Safril meminta pihak kepolisian dapat mengusut secara tuntas kasus ini. Apabila benar dibunuh, diminta pelaku segera menyerahkan diri.

"Jika benar dibunuh, lebih baik menyerahkan diri saja pelaku. Kasihan, anak ini dari keluarga tidak mampu. Ibunya juga menjual gorengan juga," bebernya. (SI/yki)

Baca Juga

Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Warga Padang Pariaman Antusias Sambut Program Makan Bergizi Gratis
Keluarga Septia Adinda (25), korban dugaan pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Padang Pariaman, tidak terima pengakuan terduga pelaku,
Keluarga Korban Mutilasi Bantah Pengakuan Terduga Pelaku Soal Adanya Utang
Potongan tubuh berupa paha diduga milik Septia Adinda (25) ditemukan di aliran sungai Batang Anai, tepatnya di Korong Duku, Nagari Kasang,
Potongan Paha Diduga Milik Korban Mutilasi di Padang Pariaman Ditemukan
Suasana duka menyelimuti rumah Siska Oktavia Rusdi (23) di Korong Kampung Apar, Kenagarian Sungai Buluh Utara, Kecamatan Batang Anai,
Ibu dari Korban Perempuan yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar Meninggal
Polisi membeberkan motif kasus pembunuhan dan mutilasi perempuan bernama Septia Adinda (25 tahun) ternyata dipicu persoalan utang-piutang.
Motif Perempuan di Sumbar Dimutilasi Dipicu Utang-piutang, Jasad Dipotong 10 Bagian
Polisi melakukan pengembangan kasus pembunuhan dan mutilasi jasad Septia Adinda (25), potongan mayatnya ditemukan di Padang Pariaman
Polisi Bongkar Sumur Tempat 2 Korban Lain yang Dibunuh Terduga Pelaku Mutilasi di Sumbar