Huawei Dorong Kesetaraan dan Kualitas Dunia Pendidikan dengan Teknologi

High-End Experience Store

Foto: Huawei Indonesia

PalantaLanggam - Membangun konektivitas antara sekolah dan pengembangan keterampilan menjadi dua kunci utama bagi Huawei dalam meningkatkan kesetaraan, pemerataan dan kualitas pendidikan.

Demikian disampaikan oleh Deputy Chairman Huawei, Ken Hu, ketika menegaskan visi dan rencana aksi Huawei untuk pendidikan melalui program inklusi digitalnya, TECH4ALL, sebagaimana dicuplik dari pressrelease.kontan.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ken Hu di hadapan para pemangku kepentingan, pemimpin dan pakar internasional yang berasal dari UNESCO, GSMA, Menteri Pendidikan Nasional Senegal, lembaga pendidikan swasta maupun perguruan tinggi, yang turut hadir dan berdiskusi bersama pada gelaran Global Education Webinar bertajuk “Driving Equity and Quality with Technology”.

Teknologi digital memainkan peran penting dalam pendidikan. Namun, setengah dari populasi dunia belum mendapatkan akses Internet. Masih banyak pula yang belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk penggunaan perangkat digital. Akibatnya, kesenjangan digital dalam pendidikan kian melebar.

Ken Hu mengatakan, "Kami meyakini bahwa setiap orang, di mana pun mereka berada, memiliki hak dan kesempatan yang sama atas pendidikan. Sebagai perusahaan teknologi, Huawei berupaya membantu dengan menghadirkan solusi, melalui konektivitas, aplikasi, dan keterampilan yang berfokus pada dua aspek penting, yaitu menghubungkan sekolah-sekolah dan mengembangkan keterampilan digital di masing-masing sekolah.”

Dalam hal membangun konektivitas untuk sekolah, Huawei bersama mitra akan membantu menyediakan akses ke sumber daya pendidikan berkualitas tinggi, seperti akses ke kurikulum digital dan aplikasi e-learning, serta menyediakan akses internet bagi sekolah-sekolah untuk keperluan pelatihan bagi guru dan siswa.

Di Afrika Selatan, Huawei baru-baru ini meluncurkan proyek DigiSchool bekerja sama dengan operator Rain dan organisasi nirlaba pendidikan Click Foundation, yang bertujuan menghubungkan 100 sekolah dasar di perkotaan dan pedesaan selama setahun ke depan, di samping 12 sekolah yang sudah terhubung melalui teknologi 5G.

“Melalui pendidikan digital, kami tidak hanya menangani krisis literasi di negara ini, tetapi juga memberikan anak-anak muda keterampilan digital yang dibutuhkan untuk keberhasilan masa depan," tambah Nicola Harris, CEO, Click Foundation.

Luncurkan Learn ON dan Program Insentif untuk Dunia Pendidikan Indonesia

Pada saat yang sama, Huawei ICT Academy meluncurkan program "Learn ON" yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan universitas-universitas yang terkena dampak pandemi.

Program ini melibatkan perguruan tinggi yang menjadi mitra global Huawei dan menawarkan dana insentif kepada perguruan tinggi yang dapat digunakan untuk penyelenggaraan kursus dan ujian daring, penelitian daring, dan sebagainya.

Program ini juga menyediakan lebih dari 130 sumber daya Massively Open Online Courses (MOOC), yang mencakup bidang teknologi canggih seperti AI, Big Data, 5G, dan Internet of Things.

Di Indonesia, Huawei ICT Academy dengan program “Learn ON” telah diluncurkan pada Juni 2020. Peluncuran program ini dihadiri secara daring oleh para pengajar dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan masih banyak lagi.

Program ini bertujuan menyediakan kursus pelatihan daring untuk para mahasiswa. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian sertifikasi, dan memungkinkan mereka untuk bisa belajar secara daring.

“Untuk melanjutkan investasinya pada pengembangan kursus, training for trainer, dan dukungan untuk pembukaan kelas, Huawei telah meluncurkan kebijakan insentif bagi pengajar dan mahasiswa di tahun 2020 ini. Tujuannya adalah untuk mendorong keberlanjutan pengembangan talenta-talenta Indonesia berpotensi di bidang TIK, mendorong para pengajar untuk menggelar kursus-kursus, membantu para mahasiswa menguasai makin banyak pengetahuan teknis di bidang TIK, dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensinya. Kami akan makin memperokokoh komitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan TIK di Indonesia,” tegas Albert Yang Jiangtao, Deputy General Manager Huawei Indonesia.

Program insentif juga bertujuan untuk memotivasi para trainer agar makin antusias dalam membuka kelas, serta memotivasi pelajar untuk mengikuti program-program sertifikasi. Diharapkan, program insentif ini mampu mendorong peningkatan jumlah sertifikasi. Program insentif yang dihadirkan untuk para trainer dan pelajar adalah beragam.

Hingga saat ini, jumlah kampus yang telah bekerja sama dengan Huawei Indonesia sudah mencapai 21. Jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah dan pada akhir tahun 2020 kampus yang bekerja sama dengan Huawei Indonesia akan mencapai 40.

Tujuan dari program ICT Academy adalah menciptakan talenta yang siap menenuhi kebutuhan industri, serta meningkatkan daya saingsecara global. Pandemi bukan menjadi alasan untuk tidak belajar.

Dekan STEI ITB Tutun Juhana, menyebutkan bahwa kunci utama keberhasilan implementasi program ICT Academy adalah sinergi yang baik dari semua pihak, serta kerja sama yang baik antara guru, siswa, staf administrasi, dan juga Huawei sebagai mitra.

Sebagai penyedia infrastruktur TIK dan Perangkat Cerdas terkemuka dunia, Huawei telah mengembangkan sistem sertifikasi bereputasi yang telah diakui sebagai standar dalam pengembangan talenta-talenta di bidang TIK. Hingga Juni 2020, Huawei Global telah memiliki 900 ICT Academy di seluruh dunia yang ada di 70 negara dan beberapa kawasan, serta diperkuat 1500 instruktur bersertifikasi Huawei, dan tiap tahunnya mampu mengekspor lebih dari 45.000 talenta di bidang TIK.

Selama 20 tahun keberadaannya di Indonesia, Huawei senantiasa menunjukkan komitmen yang kuat untuk turut mengembangkan ekosistem talenta-talenta TIK lokal Indonesia. Huawei Indonesia telah melatih lebih dari 7.000 siswa TIK dari perguruan tinggi dan sekolah kejuruan, melalui berbagai programnya, antara lain adalah ICT Academy, ICT Vocational Training, National ICT Competition, SmartGen, Seeds for the Future, dan Certified Student Training on Datacom & Wireless. (Osh)

Baca Juga

Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Aksi Kolaborasi Bangun Pondok Literasi Rosihan Anwar di Solok
Pertengahan pekan lalu, saya mendapat kesempatan berbicara sekitar 10 menit di sesi seminar pendidikan dalam rangka Kongress Minang Diaspora
Dari Seminar Pendidikan MDN: Dialektika yang Hilang 
Melangkah Maju: Transformasi Pertanian Melalui Inovasi Teknologi
Melangkah Maju: Transformasi Pertanian Melalui Inovasi Teknologi
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Digelar 4 Hari, Wisuda ke 90 UIN Imam Bonjol Luluskan 1.865 Wisudawan
Politisi Partai Golkar Evelinda
Tingkatkan Kualitas Anak Bangsa, Evelinda Bakal Perjuangkan Beasiswa Siswa Berprestasi
Lenovo Hadirkan Laptop Gaming Paling Powerful
Lenovo Hadirkan Laptop Gaming Paling Powerful