Langgam.id - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta kepala sekolah untuk menghentikan para pelajarnya yang ikut tawuran. Hal itu merespons terjadinya peristiwa tawuran yang dilakukan oleh sekelompok pelajar di Kota Padang.
Mahyeldi mengatakan, kepala sekolah harus bertanggung jawab tentang prilaku siswa yang berada di sekolah. Selain kepala sekolah, para orang tua juga mempunyai tanggung jawab saat anak-anak berada di rumah.
"Walau ada, tidak begitu banyak terjadinya tawuran pelajar yang terjadi. Perlu pengendalian agar tidak terjadi lagi tawuran pelajar," katanya di Padang, Kamis (28/7/2022).
Dia menilai, jika di sekolah, kepala sekolah harus bisa mengendalikan siswanya. Selain itu, orang tua harus bisa menjaga anaknya saat sudah di rumah. Kemudian yang penting peran serta masyarakar agar tidak terjadi lagi tawuran pelajar.
Mahyeldi menjelaskan tempat aktivitas pelajar harus terus diperhatikan. Harus bangun kepedulian bersama demi tumbuh kembang anak. Generasi muda harus diajak ke sekolah, surau dan rumah. Ketiga tempat ini harus bersinergi dalam hal pengawasan aktivitas anak.
Kemudian terkait adanya pendidikan karakter tidak memberikan efek kepada pelajar. Mahyeldi menjelaskan sudah menjadi program semua pihak dalam menciptakan pendidikan karakter.
"Kalau di sekolah, guru-guru mempunyai peranan, jika di rumah keluarga yang berperan, dan di lingkungan fungsi ninik mamak, penghulu harus mengambil peranan dalam pendidikan karakter ini," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, telah beredar luas di media sosial rekaman video aksi penyerangan sekelompok pelajar di Kota Padang. Para remaja berseragam sekolah itu sembari mengendarai sepeda motor melakukan penyerangan ke salah satu sekolah.
Baca Juga: Tawuran Remaja di Padang, Pelajar SMP Meninggal Dunia
Terlihat dari video yang beredar di media sosial, diketahui rombongan pelajar itu menyerang pelajar di SMK N 1 Padang. Sejumlah pelajar yang datang membawa senjata tajam jenis celurit.
—