Langgam.id – Ribuan massa yang menggelar aksi unjuk rasa berhasil masuk dan “mengusai” gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat (Sumbar). Mereka juga melakukan perusakan fasilitas di dalam gedung anggota dewan tersebut.
Bahkan, massa juga melakukan aksi vandalisme atau mencoret dinding gedung DPRD dengan tulisan kata-kata umpatan. Massa yang mayoritas mahasiswa memasuki seluruh ruangan yang ada di DPRD Sumbar.
Tak hanya itu, mahasiswa menguasai ruang rapat utama yang menjadi lokasi rapat paripurna anggota dewan. Di sini, mahasiswa merusak kursi anggota dewan hingga menurunkan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, ruang bagian humas, bagian persidangan, perpustakaan, serta ruang pimpinan tak lepas dari aksi anarkis tersebut. Beberapa ruangan kebanyakan kacanya dipecah akibat benturan benda keras.
Di sisi lain, ada satu ruangan yang selamat dari aksi perusakan. Ruangan itu adalah media center, tempat dimana awak media berkumpul dan beraktivitas menulis berita.
Sebelumnya, massa sempat masuk ke ruang media center dan sempat membuat beberapa wartawati ketakutan. Beruntung, massa memilih keluar karena sadar ruangan yang mereka tuju diisi para wartawan.
“Mahasiswa sempat masuk ke ruangan wartawan namun mereka kembali keluar. Alhamdulillah ruangan ini tidak rusak, memang ada kekhawatiran ruang ini dirusak oleh mahasiswa," ujar wartawan LKBN Antara, Mario Nasution.
Perlu diketahui, di ruangan media center ini terdapat beberapa fasilitas seperti komputer yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita. Sementara saat aksi anarkis mahasiswa ini, ada beberapa wartawan dari media elektronik maupun cetak berasa di dalam.
Sebelumnya, ribuan massa dalam aksi #SaveKPK bertajuk #ReformasiDikorupsi itu telah menggelar unjuk rasa sejak pagi hingga sore. Mahasiswa menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU Minerba, RUU Pertanahan dan meminta presiden mengeluarkan Perpu KPK dan mengadili pelaku pembakaran hutan. (Irwanda/RC)