Langgam.id – Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 sudah mendekati hari terakhir. Ratusan medali baik emas, perak, maupun perunggu telah diperebutkan para atlet dari 34 kontingen selama tiga belas hari terakhir.
Semua fokus perhatian baik masyarakat maupun media tertuju pada para atlet yang berlaga di lapangan. Namun dibalik berjalannya pertandingan, terdapat sosok yang memiliki peran penting dari awal hingga akhir pertandingan, yaitu wasit.
Hampir semua Cabang Olahraga (Cabor) yang dipertandingan memiliki wasit, salah satunya cabor Biliar. Pada PON XX Papua 2021, sebanyak 41 orang wasit nasional dan 13 orang asisten wasit dari Papua dikerahkan untuk memimpin pertandingan.
Setiap wasit memimpin pertandingan sesuai dengan divisi yang telah ditugaskan, yaitu pool, carom, dan snooker. Mereka menyimpan cerita tersendiri yang tak kalah menarik dan menegangkan dibandingkan para atlet.
Salah satunya wasit asal Jawa Barat, Awa, yang bertugas memimpin pertandingan divisi carom. Divisi yang tidak terdengar familiar karena hanya memainkan tiga bola.
“Sebagai seorang wasit kita harus tetap fokus. Mata harus selalu tertuju pada bola yang disodok oleh pemain, karena itu sangat berpengaruh pada poin,” ungkap Awa seperti dikutip dari laman resmi PON XX Papua, Rabu (13/10/2021).
Jadwal pertandingan Cabor Biliar terbilang cukup padat. Wasit yang pernah memimpin pertandingan di SEA Games Jakarta-Palembang 2011 lalu itu mengungkapkan bahwa sebagai wasit waktu istirahat begitu berharga bagi dirinya agar ia tidak kelelahan.
Cerita yang tak jauh berbeda juga dialami oleh wasit di divisi snooker Kiky. Wasil asal Sumatera Utara itu mengungkapkan bahwa ia pernah memimpin pertandingan selama 6 jam 40 menit pada nomor six red.
Berbeda dengan para atlet yang diperbolehkan duduk saat tidak bermain, para wasit diharuskan berdiri selama pertandingan berlangsung. Tak jarang pertandingan berlangsung sangat lama seperti yang dialami Kiky.
Dalam satu hari setiap wasit ditugaskan untuk memimpin setidaknya dua pertandingan. Di setiap pertandingan memiliki cerita tersendiri. Sebagai pihak yang berada di posisi netral dan memimpin jalannya pertandingan, tak jarang wasit mendapatkan protes baik dari atlet maupun pelatih.
Awa dan Kiky mengaku selama 10 hari memimpin pertandingan, mereka belum sekali pun mendapatkan protes dari pemain. Minim protes yang didapatkan menandakan sebuah kesuksesan bagi seorang wasit karena berarti pertandingan berjalan lancar.
Setiap wasit yang berpartisipasi dalam pertandingan telah memiliki lisensi. Seluruh biaya operasional baik akomodasi, konsumsi, maupun transportasi wasit ditanggung oleh panitia. Kiky mengakui sudah tiga kali dirinya menjadi wasit untuk PON dan mengapresiasi pelayanan yang diberikan panitian PON XX Papua 2021.
“Saya merasa bangga bisa dipanggil oleh POBSI untuk terlibat langsung. Menjadi seorang wasit membuat saya bisa menginjakkan kaki di berbagai daerah di Indonesia termasuk Mimika. Saya juga bisa bertemu dengan wasit lain yang merupakan kawan lama,” tutur Kiky. (Mg Fauziah)