Langgam.id - Pastikan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka berjalan lancar, Bupati dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat tinjau proses PBM di SMPN 1 Pasaman, Senin (13/07) pagi. Rombongan memeriksa sarana pendukung sesuai standar pencegahan Virus Corona (Covid-19) yang tersedia di sekolah.
Bupati Pasaman Barat, Yulianto mengatakan, proses PBM tatap muka dimulai Senin pagi, untuk siswa di 68 sekolah tingkat SMP sederajat se-Pasaman Barat. PBM ini dimulai karena Pasaman Barat berada di zona hijau, dan berdasarkan aturan bisa melakukan PBM tatap muka dengan memperhatikan standar pencegahan Covid-19.
"Kita sudah rapat dan koordinasi dengan provinsi, tentang PBM tatap muka ini dan mempersiapkan sejumlah sarana pendukungnya," ujar Yulianto, Senin (13/7/2020).
Ia menambahkan, PBM tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap. Setelah dipantau selama dua bulan dan dinyatakan aman, maka dilakukan evaluasi dan akan dilanjutkan PBM tatap muka untuk Sekolah Dasar (SD).
Sementara, untuk siswa TK dan PAUD akan dipantau ulang setelah PBM SD berjalan lancar dan aman. Tahapan ini diambil sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 dan memastikan kesiapan sarana di sekolah.
"Guru juga harus siap dengan situasi baru ini, termasuk memahami protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.
Baca Juga: Pelajar SMP di Pasaman Barat Mulai Sekolah Tatap Muka Hari Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasaman Barat, Marwazi mengatakan, semua sekolah tingkat SMP yang memulai PBM tatap muka ini sudah melengkapi sarana pendukung. Seperti, thermo gun, tempat cuci tangan, atur jarak siswa dan pembagian jam dan hari siswa masuk ke sekolah.
Panitia dan guru, katannya, juga sudah berada di sekolah untuk memastikan siswa aman dan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dengan metode langsung, daring ataupun luring.
Lalu, sekolah juga sudah menerapkan jarak dan membatasi jumlah siswa di dalam kelas agar tidak terjadi kerumunan. "Ada sekitar 9.000 siswa tingkat SMP sederajat yang memulai PBM tatap muka hari ini, namun siswa itu di bagi pada hari berbeda-beda untuk datang ke sekolah," ujarnya.
Dijelaskannya, setelah PBM tatap muka 13 Juli, tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan monitoring ke seluruh sekolah untuk memastikan PBM sesuai aturan dan protap Covid-19.
Saat berada di sekolah, katanya, tim akan memeriksa kesiapan ruangan UKS dan tempat kran cuci tangan serta ketersediaan thermo gun bersama petugas dan majelis guru. Bupati juga memberikan arahan kepada majelis guru untuk memberikan informasi dan upaya pencegahan Covid-19.
"Kita berharap semua pihak saling mendukung agar PBM berjalan lancar dan terhindar dari Covid-19," katanya.
Marwazi juga mengimbau agar masyarakat dan orang tua turut mengambil peran dengan mengawasi anak-anaknya, baik saat berada di rumah serta mobilitas dari rumah ke sekolah dan kembali ke rumah. (Iyan/ZE)