Ayah Afif Maulana Sesalkan Sikap Polda Sumbar Hentikan Penyelidikan Kasus Anaknya

Orang tua Afif Maulana sesalkan keputusan Polda Sumbar yang menghentikan penyelidikan kasus kematian anaknya dengan status SP2 Lidik.

Ayah Afif Maulana, Afrinaldi. [foto: Iqbal]

Langgam.id - Orang tua Afif Maulana sesalkan keputusan Polda Sumbar yang menghentikan penyelidikan kasus kematian anaknya dengan status Surat Perintah Pemberhentian Penyelidikan (SP2 Lidik).

Sebelumnya, penghentian penyelidikan kasus Afif Maulana diumumkan oleh Polda Sumbar pada (31/12/2024) lalu saat konferensi pers laporan akhir tahun.

Namun setelah mendengar keputusan tersebut, orang tua korban menyayangkan dan kecewa atas keputusan yang diambil Polda Sumbar sebab hanya berdasarkan hasil ekshumasi saja.

"Kalau kami pribadi kecewa dengan keputusan yang secara cepat menutup kasus ini, padahal kan masih banyak bukti-bukti lain yang bisa dikembangkan oleh polisi. Kapolda juga memutuskan hal itu hanya berdasarkan hasil ekshumasi saja," kata ayah Afif Maulana, Afrinaldi saat konferensi pers di LBH Padang, Rabu (2/1/2025).

Afrinaldi menjelaskan bahwa seharusnya pihak kepolisian bisa mengembangkan kasus tersebut dari luka kekerasan di tubuh Afif Maulana, seperti di perut, dada hingga gusinya.

"Contohnya kan seperti luka kekerasan di tubuhnya yang dialami sebelum kematiannya, di sebelah kanan perut, dada, sama di gusinya yang retak," bebernya.

"Itu kan bukti kekerasan, harusnya bisa didalami lagi, bisa dikembangkan. Kemudian saksi mata dan ahli yang kami hadirkan juga tidak dilanjuti," tambahnya.

Ia juga menuturkan, sebelumnya pihak penyidik Polresta Padang mengatakan sudah berhasil mengamankan bukti CCTV di tempat kejadian. Bahkan wartawan juga mengatakan setelah melihat CCTV, si Afif ini bukan melompat.

"Seharusnya ini bisa menjadi petunjuk, tetapi di pertengahan jalan polisi mengatakan CCTV terhapus," tuturnya.

"Memang dari awal kan kami merasa Kepolisian Sumbar ini cuma mencari bukti untuk menguatkan statement mereka," sambung Afrinaldi.

Kendati demikian, Afrinaldi menjelaskan akan terus berusaha mengungkap kasus yang menjadi tanda tanya tersebut. Ia akan menggunakan cara-cara yang lebih akurat dengan bantuan LBH Padang.

"Kami akan terus berusaha untuk mengungkap kasus ini. Ternyata emang sulit untuk mendapatkan keadilan," tuturnya. (Iqbal/yki)

Baca Juga

Tim Satgas Pangan Polda Sumatera Barat (Sumbar) melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) melakukan pengecekan
Satgas Pangan Polda Sumbar Cek Pendistribusian MinyaKita, Ini Hasilnya
Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta melantik satu-satunya Polwan menjabat sebagai Kapolsek di Sumbar. Dia adalah AKP Herlina.
Kapolda Sumbar Lantik Polwan Satu-satunya Jadi Kapolsek, Bertugas di Mentawai
PTUN Jakarta memutuskan gugatan (keberatan) Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang
Kesalahan Teknis pada e-Court, Gugatan LBH Padang atas Pencemaran di PLTU Ombilin Kandas
Polda Sumbar menyampaikan gugatan keberatan terhadap LBH Padang ke PTUN. Gugatan tersebut dilayangkan pasca putusan Komisi Informasi
Polda Sumbar Ajukan Gugatan Keberatan ke PTUN Soal Kasus Afif, Ini Tanggapan LBH Padang
Juru Kampanye Trend Asia, Novita Indri sebut negara melakukan pembiaran atas apa yang terjadi di PLTU Ombilin serta apa yang dirasakan
Juru Kampanye Trend Asia Tanggapi Putusan PTUN Terkait Gugatan LBH Padang Soal PLTU Ombilin
Polda Sumbar mengungkap kasus pembunuhan seorang pria bernama Anton (39 ) yang jasadnya dibuang di jurang Sitinjau Lauik, Kota Padang.
Jual-beli Sabu Tak Disetor, Pria di Padang Dibunuh lalu Dibuang di Sitinjau Lauik