Agustus 2021: Sumbar Deflasi 0,13 Persen Dipicu Turunnya Harga Jengkol dan Petai

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat pada April 2024 Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,30 persen secara bulanan (month to month

Ilustrasi deflasi. [foto: pixabay]

Langgam.id – Sumatra Barat (Sumbar) mengalami deflasi sebesar 0,13 persen pada Agustus 2021. Angka ini merupakan gabungan dua kota yaitu Padang dan Bukittinggi.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Kenda Paryatno mengatakan, pada  Agustus 2021, Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. Kemudian, Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,27 persen.

Kenda mengungkapkan, deflasi di Sumbar (gabungan 2 kota) terjadi karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tiga kelompok pengeluaran.

“Yakni kelompok transportasi sebesar 0,76 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,49 persen, dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,10 persen,” ujar Kenda dalam rilis yang diterima langgam.id, Kamis (2/9/2021).

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan IHK terang Kenda yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,57 persen. Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen.

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar sebesar 0,06 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya masing-masing sebesar 0,02 persen.

“Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran relatif tidak mengalami perubahan IHK,” ucapnya.

Baca juga: BPS Catat Ekonomi Sumbar Kuartal II Tumbuh 5,76 Persen

Kenda mengatakan, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap deflasi selama Agustus 2021 di Sumbar adalah angkutan udara, cabai merah, daging ayam ras.

Kemudian, juga ada jengkol, sekolah dasar, jeruk, petai, emas perhiasan, buncis, ayam hidup, dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara itu terang Kenda, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi Sumbar di Agustus 2021 antara lain, bawang merah, minyak goreng, dan air kemasan.

Selanjutnya, ikan cakalang/ikan sisik, ikan gembolo/ikan aso-aso, kentang, udang basah, shampo, ikan tongkol/ikan ambu-ambu; tomat, dan beberapa komoditas lainnya.

Kenda menambahkan, bahwa laju inflasi tahun kalender sampai  Agustus 2021 Sumbar mengalami deflasi sebesar 0,15 persen.

“Sedangkan laju inflasi year on year Sumbar  atau Agustus 2021 terhadap Agustus 2020 sebesar 1,59 persen,” ucap Kenda.

Baca Juga

Macet Horor di Sitinjau Lauik, Pengendara Terjebak Lebih 11 Jam di Jalur Solok-Padang
Macet Horor di Sitinjau Lauik, Pengendara Terjebak Lebih 11 Jam di Jalur Solok-Padang
Surat Terbuka Warga untuk Gubernur Sumbar, Sorot Kemacetan Parah di Sitinjau Lauik
Surat Terbuka Warga untuk Gubernur Sumbar, Sorot Kemacetan Parah di Sitinjau Lauik
Belasan pemuda bergantian meniti batang pohon kelapa sebagai jembatan darurat yang dibentangkan di Sungai Nanggang, Jorong Subarang Aia,
Air Sungai Nanggang Naik, Jembatan Darurat ke Subarang Aia Putus
Jalan nasional Lembah Anai kembali putus setelah diterjang arus banjir pada Jumat pagi 27 November 2025.
Andre Rosiade: Insya Allah Lembah Anai Bisa Dilalui Sepeda Motor 7 Desember
Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Perantau Minang Ferry Irwandi Berhasil Kumpulkan Rp 10 Miliar dalam 24 Jam untuk Korban Banjir Sumatra
Bocoran dari pihak penyelenggara Student Literasi Camp (SLC) 2024, akan digelar selama 4 hari, 17-20 Mei 2024. Selama itu, peserta akan
Mausim Akhir November