Langgam.id - Dinas Pendidikan Sumatra Barat (Sumbar) telah mempersiapkan metode pembelajaran di sekolah saat penerapan tatanan kehidupan baru berdampingan dengan covid-19 atau new normal. Penerapan itu dijadwalkan berlangsung sesuai tahun ajaran baru pada bulan Juli untuk tingkat SMA dan SMK sederajat.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri mengatakan salah satu rencana metode pembelajaran nantinya dengan mengurangi kapasitas siswa di dalam kelas. Selain itu, seluruh sekolah harus menerapkan protap covid-19.
"Nah, tatanan kehidupannya memang menyesuaikan protap, semua prosedur covid-19. Apa prosedur covid-19? Tetap pakai masker, hand sanitizer, cuci tangan, jaga jarak. Metode pembelajaran jalan seperti biasa dengan itu semua," ujarnya Adib dihubungi wartawan, Minggu (31/5/2020).
Selain itu, kata Adib, pihaknya juga sedang merumuskan proses belajar tatap muka dapat diminimalisir. Seperti proses pemberian materi tetap dilakukan secara daring dan praktek dilakukan secara langsung.
"Ada sifatnya yang belajar praktek bagi anak-anak SMK. Ada bagi anak-anak SMA belajar masuk ke laboratorium. Nah itu kita rumuskan, sehingga mana anak-anak yang bisa online tetap belajar dari rumah. Jadi tatanan baru ini tidak semuanya sekolah seperti semula, tidak," jelasnya.
"Karena apa? Karena tidak mungkin, anak-anak sekolah seperti biasa, tidak bisa lagi. Satu kelas itu 36 orang, bayangkan bagaimana padatnya. Sekarang kita upayakan, kalaupun harus masuk ke kelas, itu setengah dari jumlah biasanya," sambung Adib.
Ia mengungkapkan pembagian waktu belajar juga akan dilakukan. Seperti di sekolah tersebut proses belajar dibagi dua shift, maka akan ditambah menjadi empat shift.
"Yang biasanya satu shift, jadi dua shift. Makanya perlu hal yang membuat transfer nolid melalui daring (belajar di rumah), karena ini sudah kita terapkan di saat PSBB. Proses belajar dari rumah, ini akan kita mantap kan, mana yang memang betul-betul tetap muka, tetap dilaksanakan secara online. Tapi kalau yang tidak bisa sama sekali online seperti praktek di laboratorium, tidak mungkin secara online," ucapnya.
Adib menyebutkan dirinya telah memerintahkan seluruh kepala sekolah di jajarannya untuk bisa merumuskan penerapan new normal di sekolah tersebut. Begitupun, memastikan pihak sekolah harus betul-betul menjalankan sesuai protap.
Baca juga : 15 Kasus Baru di Sumbar, WNA hingga Balita 2 Tahun Positif Covid-19
Hingga kini, pihaknya masih menunggu tanggapan balik dari para pihak sekolah tentang rumusan penerapan new normal yang harus dilaksanakan. Dan meminta pihak sekolah untuk mengaktifkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
"Nanti security juga standby di depan masuk sekolah, dicek suhu tubuh siswa. Mana yang suhu yang tidak normal diasingkan dulu di UKS, kita aktifkan UKS. Kerja sama dinas kesehatan tentu, ini kami terapkan seluruh kabupaten. Kalau Paud-SMP, kita sistemnya mengajak, karena bukan kewenangan kami. Tapi saya akan mengajak kepala dinas kabupaten/kota untuk mau proses ini," tuturnya. (Irwanda/ICA)