Langgam.id - Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) mengambil kebijakan untuk membebaskan retribusi bagi pedagang beberapa pasar di daerah itu.
Pembebasan retribusi tersebut sebagai upaya mengurangi dampak ekonomi karena Virus Corona (Covid-19) dan diberlakukan bagi pedagang di Pasar Atas, Pasar Bawah dan Aur. Kebijakan tersebut mulai diterapkan 1 April 2020.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menyebutkan, pembebasan retribusi bagi pedagang tersebut akan diberlakukan selama empat bulan.
"Retribusi yang dibebaskan itu meliputi retribusi kios atau toko, lapangan bulanan dan harian serta retribusi kebersihan," ujarnya melalui rilis yang diterima Langgam.id, Selasa (7/4).
Baca juga : Cerita Dokter RSAM Bukittinggi Tangani Corona Hingga Tak Pulang 14 Hari
Menurut Ramlan, dengan adanya imbauan untuk melakukan pembatasan fisik (physical distancing) sangat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat di Sumbar, khususnya di Kota Bukittinggi.
"Meskipun kita (Pemko) tidak mengeluarkan kebijakan untuk menutup pasar-pasar, namun kondisi ini (antisipasi penyebaran Covid-19) berdampak terhadap penurunan omset pedagang," ungkapnya.
Pemko Bukittinggi mencatat, sebanyak 16 ribu pedagang yang mengais rezeki di tiga pasar tersebut, semuanya akan dibebaskan dari retribusi selama empat bulan.
"Jadi, apa yang didapat pedagang selama empat bulan, itu dapat dinikmati sepenuhnya tanpa harus disisihkan untuk membayar retribusi," jelasnya.
Baca juga : 1 PDP Asal Payakumbuh yang Meninggal di RSAM Bukittinggi Negatif Corona
Ramlan berharap, kebijakan pembebasan pembayaran retribusi selama empat bulan tersebut dapat membantu meringankan beban ekonomi para pedagang akibat dampak pencegahan penyebaran Covid-19. (*/ZE)