Ancaman Suku Bunga Tinggi, OJK Nilai Industri Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Positif

Ancaman Suku Bunga Tinggi, OJK Nilai Industri Jasa Keuangan Sumbar Tumbuh Positif

Uang rupiah. [Foto: pixabay]

Langgam.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kondisi sektor jasa keuangan di Sumatera Barat pada posisi April 2024 masih tumbuh positif dengan tingkat risiko yang masih terjaga dalam menghadapi tingginya suku bunga global.

Kepala Perwakilan OJK Sumbar Roni Nazra mengungkapkan kinerja sektor jasa keuangan di daerah itu juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang menunjukkan kinerja positif, tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I-2024 (yoy) tercatat sebesar 4,37 persen.

"Secara umum, kinerja industri keuangan di Sumbar masih tumbuh positif dengan risiko yang masih tetap terjaga," sebutnya dalam siaran resmi, Senin (1/7/2024).

Ia menjabarkan kinerja industri perbankan (Bank Umum dan Bank Perekonomian Rakyat/BPR) di Sumatra Barat tumbuh positif.

Pada April 2024, aset perbankan tumbuh 5,58 persen (yoy) menjadi sebesar Rp81,79 triliun dan penyaluran kredit/pembiayaan tumbuh 7,12 persen (yoy) menjadi sebesar Rp70,58 triliun.

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 4,77 persen (yoy) menjadi sebesar Rp55,89 triliun. Risiko kredit masih terjaga dengan rasio NPL 2,64 persen, dan rasio LDR 126,30 persen.

Penyaluran kredit untuk pelaku UMKM mencapai Rp31,35 triliun, tumbuh sebesar 8,40 persen (yoy). Penyaluran kredit kepada pelaku UMKM ini mencapai 44,42 persen dari total kredit perbankan di Sumatra Barat.

Untuk kinerja perbankan syariah, dari sisi aset, DPK dan penyaluran pembiayaan masih menunjukan pertumbuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional.

Aset perbankan syariah Sumatera Barat tumbuh sebesar 14,45 persen (yoy) menjadi sebesar Rp11,15 triliun, dengan penghimpunan DPK meningkat sebesar 14,52 persen (yoy) menjadi sebesar Rp10,57 triliun dan penyaluran pembiayaan tumbuh 26,44persen (yoy) menjadi sebesar Rp9,30 triliun. Risiko pembiayaan juga masih terjaga dengan rasio NPF 1,81 persen, dan rasio FDR 87,93 persen.

Kinerja Bank Perekonomian Rakyat di Sumatera Barat juga tumbuh dengan baik. Aset tumbuh 7,90 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,54 triliun, penghimpunan DPK tumbuh 7,18 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,92 triliun.

Sedangkan penyaluran kredit/pembiayaan meningkat 9,17 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,01 triliun, dengan 70,65 persen merupakan kredit/pembiayaan bagi UMKM. Risiko kredit/pembiayaan terjaga dengan rasio NPL/NPF 10.95 persen, dan rasio LDR/FDR 104,70 persen. (*/Fs)

Tag:

Baca Juga

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, bahwa pihaknya membuka Posko Pelayanan Perhitungan Tunjangan Hari Raya (THR).
Semester I/2024: OJK Catat Aset Perbankan Sumbar Capai Rp81,94 Triliun
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, bahwa pihaknya membuka Posko Pelayanan Perhitungan Tunjangan Hari Raya (THR).
Pasca Berakhirnya Program Restrukturisasi Kredit, NPL Perbankan Sumbar Melonjak
Pemko Padang dan OJK Bersinergi Dorong Akses Permodalan bagi UMKM
Pemko Padang dan OJK Bersinergi Dorong Akses Permodalan bagi UMKM
Audiensi ke UNAND, Anggota Dewan Komisioner Ajak Mahasiswa Magang di OJK
Audiensi ke UNAND, Anggota Dewan Komisioner Ajak Mahasiswa Magang di OJK
Dampak Covid-19 sumbar
Ketua OJK Lantik Roni Nazra jadi Kepala Perwakilan Sumbar
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022, BI Sumbar Bawa Rp 5,9 Miliar ke Mentawai
Awal 2024, OJK Nilai Industri Perbankan Tangguh Terhadap Ketidakpastian Global