3 Penambang Emas Ilegal di Solsel Dibekuk, 1 Ekskavator Diamankan

Tim gabungan Sat Reskrim bersama Sat Intelkam Polres Solok Selatan menangkap tiga orang tersangka yang diduga melaksanakan tambang emas

Polres Solsel mengamankan tiga tersangka penambang emas ilegal di Kecamatan Sangir jujuan. [foto: IG @humaspoldasumbar]

Langgam.id - Tim gabungan Sat Reskrim bersama Sat Intelkam Polres Solok Selatan menangkap tiga orang tersangka yang diduga melaksanakan aktivitas tambang emas ilegal di aliran Sungai Talantam Gadang, Jorong Sirumbuk, Nagari Padang Gantiang, Kecamatan Sangir Jujuan, Solsel, Selasa (1/8/2023).

Ketiga tersangka yang diamankan tersebut yaitu RF (23), RR (34) dan AP (49). Selain ketiga tersangka, polisi juga mengamankan satu unit alat berat ekskavator yang sedang melaksanakan aktivitas tambang emas ilegal.

Waka Polres Solok Selatan Kompol Efdar Roza mengatakan, bahwa tersangka yang diamankan mempunyai peran masing-masing.

"Di antaranya RF bertugas sebagai operator, RR bertugas sebagai pemodal dan AP bertugas sebagai manager alat berat," ujar Efdar dikutip dari situs humas.polri.go.id pada Kamis (3/8/2023).

Efdar menjelaskan, bahwa penangkapan ini dilakukan karena adanya laporan dari masyarakat terkait adanya aktivitas penambangan emas ilegal di aliran Sungai Talantam.

Kemudian terangnya, tim gabungan Sat Reskrim dan Sat Intelkam dibawah pimpinan Kasat Reskrim Iptu Sudirman berangkat menuju lokasi.

"Benar saja, setibanya di lokasi tim berhasil menemukan satu unit alat berat jenis ekskavator merk liugong berwarna kuning yang sedang melakukan aktivitas penambangan ilegal," bebernya.

Selain itu, sebut Efdar, pihaknya juga mengamankan tersangka beserta alat bukti lainnya. Yaitu, satu unit dompeng, satu buah karpet, satu buah selang, satu buah spiral dan satu buah gabang.

Efdar mengatakan, bahwa akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 158 UU No 03 tahun 2020 perubahan atas Undang Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara Jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana paling lama 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp10 miliar.

"Saat ini, tersangka beserta barang bukti diamankan di Polres Solok Selatan guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Efdar. (*/yki)

Baca Juga

Polisi memasang garis polisi di tambang galian C ilegal di Solok Selatan yang diduga terkait penembakan polisi. Langkah ini bertujuan
Polisi Tutup Tambang Galian C Terkait Insiden Penembakan di Solok Selatan
Motif penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshari, mulai terkuak. Pelaku, yang merupakan Kabag Ops
Motif Penembakan Kasat Reskrim di Solok Selatan: Apa Benar Terkait Tambang Galian C?
Tim penyidik Polda Sumatra Barat menemukan enam selongsong peluru di sekitar rumah dinas Kapolres Solok Selatan, yang berjarak sekitar 20-25
Enam Selongsong Peluru Ditemukan di Rumah Kapolres Solok Selatan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat anumerta kepada AKP Ryanto Ulil Anshari yang
AKP Ulil Diberi Kenaikan Pangkat Anumerta, Dikenang sebagai Perwira Berprestasi
Beredar kabar bahwa Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, yang diduga menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP
Cek Fakta: Benarkah Pelaku Penembakan Kasat Reskrim Polres Solsel Alami Gangguan Mental?
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tersangka dalam kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, akan menjalani
Sidang Kode Etik AKP Dadang Dijadwalkan Selasa Depan